Thailand memang belum mau menerima turis. Tapi di balik keputusan itu, Thailand mulai menerapkan kebijakan new normal untuk mencegah penularan di tengah pandemi Corona.
Kota-kota tua Thailand menjadi salah satu obyek wisata yang ramai diincar turis jika liburan. Karena pandemi, Negeri Gajah Putih ini akhirnya sadar bahwa alam adalah segalanya.
New normal dianggap sebagai cara untuk merawat dan menjaga alam. New normal dianggap sebagai pedoman pembangunan dan konservasi untuk kota-kota tua Thailand.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Para akademisi mengungkapkan bahwa new normal bisa menciptakan rasa konservasi di antara masyarakat lokal. Dari aspek akademik dan sejarah, new normal sangat mendukung untuk promosi pariwisata konservasi.
Baca juga: Malaysia yang Tutup Lagi Sampai Akhir Tahun |
Sejauh ini sudah ada 32 kota tua Thailand yang menerapkan wisata new normal konservasi. Pejabat Seni Sastra Departemen Seni Rupa, Than Phu Ying Kirikitiya Jensen mengatakan bahwa pembangunan kota tua membutuhkan komunikasi dengan masyarakat untuk menciptakan pemahaman masyarakat.
"Pembangunan ini juga jadi bagian dari ingatan dan budaya masyarakat," ujarnya.
Nantinya kota-kota tua akan memiliki ruang pameran yang keren. Dalam ruang pameran akan ada foto melalui cahaya dan bayangan seperti dalam pameran Glass Films and Letter. Sementara di bagian surat akan ada rekaman percakapan dua orang. Fasilitas ini akan membantu generasi muda untuk memahami dan merasakan sejarah dengan lebih nyata.
"Penetapan new normal di 32 kawasan kota tua adalah upaya konservasi dan pembangunan Thailand," ungkap Ketua Komite dan Pengembangan Rattanakosin.
Setelah 32 kota tua, akan ada 4 situs lagi yang masuk dalam daftar. Empat kota tua lainnya adalah RoiEt, Chachoengsao, Trang dan Uthai Thani.
Kota-kota tua terus dipercantik untuk menarik minta wisatawan domestik. Wisata domestik yang mulai bergerak dinilai sudah sedikit membantu pergerakan perekonomian meski tak sebanding dengan kunjungan turis.
Sebelum kota-kota tua, Thailand sudah membuat new normal yang ramah lingkungan di area-area konservasi alam. Taman-taman nasional dilihat lebih baik dengan sedikitnya aktivitas manusia.
(bnl/ddn)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!