Pembangunan destinasi wisata yang diyakini bertema Jurassic di pulau Rinca, Taman Nasional Komodo mulai terlihat. Masih ada warga lokal yang menolak keberadaannya.
Kata salah satu guide yang bertempat tinggal di Labuan Bajo, Manggarai Barat, Florianus Nandi, pembangunan fasilitas ini diyakini akan merusak ekosistem yang ada. Selain itu kata dia, pembangunan di dalam kawasan TN Komodo telah melanggar nilai-nilai konservasi.
"Ini pembangunan sarpras (sarana dan prasarana) di pulau Rinca kak. Kemarin banyak pelaku wisata yang menolak pembangunan sarana dan prasarana yang dibangun di Rinca itu kak," kata Flori dalam pesan singkat dengan detikTravel, Selasa (8/9/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Flori menyebut ada dua poin kajian penolakan dalam pernyataan bersama dari para warga lokal. Selain merusak ekosistem, pembangunan sarana yang ada di sana juga bakal merusak pemandangan yang alami.
Berikut pernyataan bersama dari pegiat wisata di Labuan Bajo, Manggarai Barat.
Dasar kajian penolakan;
1. Merusak ekosistem yang ada dan tentu melanggar nilai konservasi itu sendiri
2. Branding tourism yang dijual untuk kawasan TNK itu selain binatang, komodonya sebagai ikon dunia, juga bentang alamnya yang nan exotis. Apalah gunanya nilai keindahan alam itu ketika negara hadir mengeluarkan izin investasi di taman nasional jika harus mengorbankan alamnya.
![]() |
Lebih lanjut, Flori menganggap keberadaan bangunan yang sudah ada lebih dari cukup untuk mengelola pulau Rinca. Karena, traveler yang akan ke sana hanya ingin melihat komodo dan bentang alamnya, bukan bangunan yang ada.
"Sementara belum ada aksi karena pembangunan ini baru saja dimulai. Tidak perlu dirusak lagi bangunan yang sudah dibangun karena sudah cukup menurut kami," tegas Flori.
"Karena bukan kemegahan bangunan dilihat oleh pengunjung tetapi alamnya dan komodonya," pungkas dia.
Sebelumnya, pulau Rinca di Taman Nasional Komodo akan dikembangkan untuk wisata. Tema yang diusung adalah Jurassic atau dunia yang hilang.
![]() |
Nama pulau Rinca di NTT dikenal sebagai satu destinasi untuk melihat komodo di habitat aslinya. Di satu sisi, pulau Rinca juga masuk Kawasan Strategis Pariwisata Nasional atau KSPN oleh Presiden Jokowi.
Kabar terbaru, Direktorat Cipta Karya di bawah Kementerian PUPR tengah melakukan finalisasi desain pulau Rinca. Firma arsitek PT HAN AWAL & partners (HAP) diberi mandat untuk melakukan proses desainnya.
"Wisata Jurassic di pulau Rinca, adalah salah satu KSPN andalan untuk memfasilitasi kunjungan turis yang semakin lama semakin banyak, 10 tahun lalu tidak terlihat 1 kapal Cruise Lintas Benua yg melintas, dan baru terlihat sekitar 8 tahun lalu, sebuah kapal Cruise berkapasitas 1500-2000 penumpang mampir dan kemudian terus berkembang menjadi hampir 40 kapal Cruise di tahun 2019 yang singgah di perairan sekitar Rinca-Komodo dan menurunkan penumpang dalam jumlah besar," tulis arsitek Yori Antar dari PT HAN AWAL di laman Instagram.
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum