Kenangan Warga Borobudur Terhadap Sosok Jakob Oetama

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kenangan Warga Borobudur Terhadap Sosok Jakob Oetama

Eko Susanto - detikTravel
Kamis, 10 Sep 2020 19:50 WIB
Warga Borobudur dan Jakob Oetama
Foto: Warga Borobudur, Dani Syailendra (Eko Susanto/detikcom)
Magelang -

Pendiri Kompas Gramedia, Jakob Oetama menghabiskan masa kecilnya di Jowahan, Borobudur, Magelang. Kepergian Jakob meninggalkan kenangan tersendiri bagi warga.

Salah satu warga Dusun Ngaran, Desa Wanurejo, Kecamatan Borobudur bernama Dani Syailendra (60) mengatakan, ibunya Maria Theresia Sutrisia, dulunya menjadi ketua sekaligus sesepuh Paguyuban Warga Borobudur Jakarta. Kemudian, setelah pensiun mengajar, Sutrisia kembali menuju Borobudur membangun Hotel Bumi Sambara.

"Ada Paguyuban Borobudur Jakarta, dulu kebetulan ibu sesepuh dan ketuanya. Zamannya Pak Budiardjo (Menteri Penerangan) itu. Yaitu saat-saat saya masih suka ikut ibu, ndereke lalu ketemu. Nah kalau beliau (Jakob Oetama), sedang ke Borobudur selalu karena ibu lebih sepuh, mampir ke sini ketemu ibu saya," kata Dani saat ditemui Dusun Ngaran, Desa Borobudur, Kamis (10/9/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jakob Oetama, kata Dani, terakhir berkunjung ke rumahnya sekitar tahun 2004. Kedatangannya untuk bersilaturahmi dengan ibunya.

"Terakhir ke sini tahun 2004 itu ketemu ibu saya. Silaturahmi, karena ibu kan setelah sepuh nggak aktif di Jakarta, pindah sini lalu untuk menyambung itu beliau selalu, orang Jawa bilang ngoberke," tuturnya.

ADVERTISEMENT


Berdasarkan cerita dari orang tua, pakde-pakde maupun ibunya, kata Dani, orangtua Jakob Oetama dulunya merupakan seorang guru sama seperti dengan ibunya. Kemudian saat kecil, Jakob Oetama ngeger di kakeknya Dani, Nitihardjo yang merupakan Lurah Borobudur di Jowahan, yang saat ini masuk wilayah Desa Wanurejo.

"Jadi gini, cerita dari orangtua, pakde-pakde termasuk ibu saya, bapaknya Om Jakob guru juga, ya nuwun sewu secara ekonomi kurang, sementara simbah itu Lurah Borobudur Mbah Nitihardjo. Lalu, kalau orang dulu bilang ngeger, nah di situ sempat tinggalnya di depan pendopo dan beliau lahir di situ, ceritanya," ujar Dani seraya menyebut ibunya meninggal tahun 2012, itu.


Dani pun memiliki kenangan tersendiri dengan Jakob Oetama. Saat melangsungkan pernikahan di Yogyakarta tahun 1988, Dani mendapatkan kado istimewa. Bungkus kado yang besar itu sempat menjadi perhatian tamu yang hadir. Bungkus kado pun ada tulisan 'Jakob Oetama Kompas'.

"Ngasih kompor gas. 'Nak Dani pokoknya bangun keluarga yang baik dengan istri. Saya kasih barang supaya kompor itu nyala terus'. Dicari maknanya," kenang Dani yang memaknai pesannya sangat dalam.

Warga Borobudur dan Jakob OetamaLahan ini dulunya milik Jakob Oetama Foto: Eko Susanto/detikcom


Sementara itu, Kepala Dusun Jowahan Desa Wanurejo, Rohadi mengatakan, tanah yang dulunya ditempati keluarga Jakob Oetama sebagian dibeli kakaknya, Siti Fadilah (63).

"Sekarang tanah sudah dibeli kakak saya, Siti Fadilah," ujarnya.

(wsw/ddn)

Hide Ads