Nepal Buka Gerbang Wisata Khusus untuk Pendakian Pangeran Bahrain

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Nepal Buka Gerbang Wisata Khusus untuk Pendakian Pangeran Bahrain

Femi Diah - detikTravel
Jumat, 11 Sep 2020 06:45 WIB
Lobuche, Nepal - 27th October 2014: Team of mountaineers trekking through the rocky moraine of the Khumbu valley along the Everest Base Camp trail from traditional teahouses overlooked by the vertiginous north faces of Taboche (6495m) and Cholatse (6440m) deep in the Himalaya mountain wilderness of the Sagarmatha National Park, a UNESCO World Heritage Site, Nepal. Composite panoramic image created from five contemporaneous sequential photographs.
Ilustrasi Gunung Everest di Nepal (Getty Images/fotoVoyager/iStock)
Kathmandu -

Nepal menutup pintu bagi turis asing untuk menekan laju penularan virus Corona. Tapi, satu orang ini diizinkan mendaki gunung di Nepal, dia pangeran Bahrain.

Nepal menutup perbatasan sejak Maret. Termasuk, menyetop penerbangan internasional. Rencana untuk membuka gerbang wisata saat musim semi, musim pendakian gunung, dibatalkan.

Tapi, Nepal membuka pintu gerbang khusus untuk Pangeran Bahrain dan kru pendukung. Mereka bakal mendaki dua gunung di sana, Gunung Manaslu yang memiliki ketinggian 8.163 mdpl dan Gunung Lobuche 6.119 mdpl.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Satu tim asal Bahrain yang anggotanya 15 orang, termasuk Pangeran Bahrain dan tiga warga Inggris, akan diizinkan datang ke Nepal dengan penerbangan charter. Mereka wajib mengikuti protokol kesehatan," kata juru bicara pemerintah Yuba Raj Khatiwada seperti yang dikutip dari AFP pada Kamis (10/9/2020).

Tim Bahrain, yang akan tiba paling cepat pertengahan September, juga berencana mendaki gunung tertinggi di dunia, Gunung Everest, tahun depan.

ADVERTISEMENT

Tim ekspedisi Kerajaan Bahrain itu bakal didukung oleh lebih dari 50 sherpa. Tim juga bakal menggunakan helikopter untuk meminimalkan kontak, kata operator Seven Summit Treks.

Nepal membuka kembali jalur pendakian gunung, termasuk Everest, pada akhir Juli periode pendakian musim gugur. Setelah itu, rencananya dilanjutkan pada pertengahan Agustus.

Tetapi, lonjakan infeksi virus Corona dalam beberapa pekan terakhir membuat pemerintah Nepal menunda pembukaan penerbangan. Negara berpenduduk 28 juta orang itu mencatat 9.000 infeksi virus Corona baru dan 91 kematian selama 10 hari terakhir. Secara total, negara ini telah melaporkan 39.460 kasus dan 228 kematian akibat virus COVID-19.

Nepal membuka lagi penerbangan internasional terbatas pada Selasa (2/9). Tapi, itu hanya untuk warga negara Nepal dan diplomat asing. Penerbangan domestik belum dimulai kembali. Orang asing juga dilarang memasuki Nepal melalui jalur darat.

Pendakian gunung menjadi salah satu andalan Nepal di bidang wisata. Nepal adalah rumah bagi delapan dari 14 puncak tertinggi dunia dan pendaki asing merupakan sumber pendapatan utama. Makanya, absennya pendaki asing di Nepal menambah kerugian finansial bagi operator wisata.




(fem/fem)

Hide Ads