Thailand bersiap menyambut turis asing saat pandemi virus Corona mulai 1 Oktober. Bandara Internasional Phuket gladi bersih.
Gladi bersih untuk menyambut turis di Bandara Phuket itu dilakukan pada Kamis (10/9/2020). Satu demi satu prosedur menyambut turis dilakukan, mulai dari mengecek suhu badan turis yang baru landing, kemudian mengisi dokumen kesehatan, dan mengantarkan turis ke ruang karantina.
"Ini gladi bersih wajib yang sudah ditentukan oleh pemerintah Thailand dengan kampanye Phuket Model sebagai proyek percontohan. Phuket menjadi provinsi pertama masuk para turis selama pandemi," kata Thanee Chuangchoo, general manager Bandara Internasional Phuket, dan dikutip Xinhua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Selain itu, seluruh penumpang yang tiba akan dipindai suhu badannya. Setelah itu mereka harus menjalani swab test COVID-19," dia menambahkan.
Thanee bilang andai ada penumpang yang menunjukkan gejala sakit maka surat sehat penumpang itu akan diperiksa ulang.
Seluruh penumpang dari penerbangan internasional diminta untuk mengunduh aplikasi Bandara Thailand (AOT) sebelum melewati imigrasi dan bea cukai. Setelah itu, para penumpang arus menuju ruang karantina.
Bahkan, penumpang dengan suhu badan yang terlalu tinggi atau rendah akan diisolasi dari penumpang lain dan dimonitor. Andai menunjukkan kondisi memburuk, mereka akan dikirim ke rumah sakit.
Phuket memang dijadikan pilot project wisata Thailand saat pandemi. Pemerintah Thailand mengampanyekan program itu dengan Phuket Model.
Hanya dari Phuket-lah turis asing bisa masuk saat pandemi COVID-19. Andai lolos prosedur kesehatan, turis itu baru dapat traveling ke seluruh Thailand.
Prosedur kesehatan itu mensyaratkan turis asing tinggal dalam periode panjang di Phuket minimal 30 hari.
Ya, hanya wisatawan yang berencana tinggal lama yang diizinkan untuk plesiran di Phuket. Sebab, turis harus tinggal minimal selama 30 hari. Itu sudah termasuk masa karantina selama 14 hari di hotel tempat tinggal turis. Andai dinyatakan sehat, turis harus tetap tinggal di Phuket. Barulah pada pekan keempat, mereka bisa meninggalkan Phuket menuju kota lain di Negeri Gajah Putih itu.
Program itu dijadwalkan dimulai Oktober. Sejauh ini rencana itu masih menjadi polemik di Thailand. Sebab, warga lokal khawatir bakal muncul lagi virus Corona dengan kedatangan turis asing itu padahal mereka telah berhasil mencatatkan 100 hari tanpa kasus COVID-19 lokal.
Baca juga: Bisakah Thailand Hidup Tanpa Turis? |
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol