Candi Plaosan dan Sojiwan di Kecamatan Prambanan mulai dikunjungi wisatawan setelah ditutup akibat pandemi virus Corona. Tapi, pengunjung dibatasi jumlah dan jamnya.
"Pengunjung kita batasi hanya boleh di lokasi sekitar 30 menit. Jam operasionalnya juga hanya sampai pukul 15.00 WIB," ungkap penjaga tiket Candi Plaosan, Agus Wiyanto, pada detikcom di lokasi, Minggu (13/9/2020) siang.
Dikatakan Agus, selain jam kunjungan dibatasi hanya sampai jam 15.00 WIB, jumlah pengunjung dalam sehari pun tidak boleh lebih dari 200 orang. Untuk Candi Sojiwan hanya maksimal 50 orang saja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Untuk Candi Sojiwan di Desa Kebondalem Kidul, Prambanan sebagai wisata Klaten, Jawa Tengah malah hanya 50 orang maksimal. Dari sisi jumlah pengunjung juga belum pulih seperti semula," Agus menjelaskan.
Menurut Agus, sejak dibuka lagi hari Sabtu (5/9) pekan lalu jumlah pengunjung di hari Sabtu dan Minggu hanya 300 orang. Untuk hari Senin - Jumat kadang ada orang datang kadang sepi.
"Kadang hari biasa di luar Sabtu dan Minggu ada 20 orang, kadang tidak ada sama sekali. Itupun yang datang biasanya foto prewedding," Agus menambahkan.
![]() |
Padahal dari sisi harga tiket, terang Agus tidak berubah. Untuk dewasa hanya Rp 10.000 dan anak Rp 2.000 per orang.
"Tiket masih Rp 10.000 dewasa dan Rp 2.000 anak- anak. Kita terapkan protokol ketat kesehatan, balita pun sementara dilarang masuk," pungkas Agus.
Rumini, PKL di Candi Sojiwan mengatakan jumlah pengunjung masih sedikit. Meski sudah dua pekan buka tapi belum bisa pulih.
"Belum bisa pulih seperti sebelum ada Corona. Dulu Sabtu atau Minggu bisa 1.000 orang datang, sekarang baru 100 - 200 orang, pokoknya masih sepi," ujar Rumini pada detikcom di lokasi.
Selama ditutup sejak bulan Maret, imbuh Rumini, pedagang omsetnya anjlok. Banyak bahkan yang tutup tidak berjualan.
"Banyak yang tidak berjualan. Tapi saya tetap berjualan sebab tidak punya pekerjaan lain, pembeli yang lewat di jalan karena candi ditutup," kata Rumini.
Pantauan detikcom, pengunjung di kedua candi mulai datang dari berbagai wilayah di sekitar Klaten. Untuk bisa masuk pengunjung harus cuci tangan, mengenakan masker dan dicek suhu tubuhnya.
![]() |
Plt Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Pemkab Klaten, Sri Nugroho, menjelaskan untuk tahap awal operasional dua objek wisata candi itu akan dibatasi. Loket hanya buka jam 08.00 - 15.00 WIB.
"Operasional sementara dibatasi jam 08.00 - 15.00 WIB. Kalau dulu sampai sore masih buka," kata Sri Nugroho.
Selain jam operasional, lanjut Nugroho, jumlah pengunjung pun tidak bebas dan akan dibatasi. Jumlah pengunjung sekali masuk dibatasi 30 orang saja.
"Jadi dibatasi 30 orang. 30 orang masuk, nanti waktunya 30 menit. Kemudian keluar diganti pengunjung lain terus demikian sampai 200 orang, dan setelah itu tutup," ujar Sri Nugroho.
Dari sisi pendapatan daerah, sebenarnya pendapatan dari retribusi belum signifikan. Dalam setahun dua objek wisata itu menyumbang Rp 110 juta.
"Candi Plaosan dan Candi Sojiwan sekitar Rp 110 juta, atau Rp 7-9 juta rata-rata per bulannya. Tapi selama pandemi COVID pendapatan itu nol," kata Sri Nugroho.
Kepada para pengunjung, Sri Nugroho berharap mematuhi protokol kesehatan mencegah COVID. Seperti memakai masker saat berkunjung.
"Memakai masker, kalau ini wajib bagi pengunjung. Cuci tangan, jaga jarak dan lainnya sebab perilaku ini kunci mencegah penyebaran COVID-19," kata Sri Nugroho.
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol