Ibu-ibu Protes Jalur Gowes Gadis Desa, Mengeksploitasi Perempuan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ibu-ibu Protes Jalur Gowes Gadis Desa, Mengeksploitasi Perempuan

Muhammad Aminudin - detikTravel
Senin, 14 Sep 2020 11:44 WIB
Jalur gowes gadis desa
Jalur Gowes Gadis Desa (Istimewa)
Malang -

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang memastikan jalur gowes gadis desa di luar bagian pengembangan pariwisata Kabupaten Malang. Meskipun tercetak logo branding resmi pariwisata pada banner yang terpasang.

"Itu bukan event Pemkab Malang, tetapi kemungkinan dari komunitas gowes itu sendiri," ujar Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Malang Made Arya Wedanthara kepada detikcom, Senin (14/9/2020).

Kendati begitu, Made tak mengetahui pasti siapa di balik keberadaan dari banner tersebut. Tetapi menyangkut logo branding pariwisata disebutkan sudah menjadi milik seluruh masyarakat Kabupaten Malang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau logo branding itu, sudah milik warga Kabupaten Malang. Semua bisa menggunakan untuk promosi pariwisata. Tetapi, kami sayangkan yang itu, kontennya kok begitu," Made menerangkan.

Menurut Made, tinggal dikembalikan pada masing-masing bagaimana melihat adanya jalur gowes gadis desa itu. Satu sisi, bisa menarik pecinta sepeda, di sisi lain konten justru memicu protes, karena dinilai mengeksploitasi perempuan.

ADVERTISEMENT

"Dari segi promo memang bagus, tapi dengan konten begitu, malah banyak yang protes kepada kami. Terutama ibu-ibu, karena dinilai mengeksploitasi perempuan," tutur Made.

Made memastikan bahwa selamanya Pemkab Malang tidak akan membuat event yang justru mengakibatkan kerugian bagi orang lain. Tentunya event, pariwisata khususnya, bertujuan untuk promosi demi mendulang kehadiran wisatawan.

"Camat dengan paguyuban kepala desa, akan mengklarifikasi panitia event gowes pasca adanya banner itu. Yang jelas, Pemkab Malang tidak ada event dengan konten seperti itu," tegasnya.

Sebelumnya, Camat Karangploso, Kabupaten Malang, Indra Gunawan membenarkan, keberadaan banner jalur gowes gadis desa muncul di event gowes bareng yang digelar di rest area Karangploso, Minggu (6/9/2020) lalu. Foto-foto yang memperlihatkan pesepeda berfoto bersama perempuan-perempuan berkemben di sungai beredar melalui grup Whatsapp dan media sosial lainnya.

Seperti disampaikan Made, panitia tak mengadakan jalur gowes gadis desa dalam event yang digelar. Jalur gowes gadis desa sengaja dibuat orang tak bertanggung jawab untuk meraup keuntungan.

"Itu ulah orang ngamen, cari keuntungan dengan membuat spot selfie. Setelah ketahuan kita bubarkan. Cukup banyak dapatnya, ratusan juta," kata Indra terpisah.




(pin/ddn)

Hide Ads