AS Uji Coba Pos Pemeriksaan Pemindai Wajah di Bandara

Administrasi Keamanan Transportasi AS (TSA) sedang menguji penggunaan teknologi pemindai wajah di Bandara Nasional Ronald Reagan Washington di Washington, DC. Ini adalah sebagai bagian dari program percontohan baru.

Diberitakan Lonely Planet, Senin (14/9/2020) pos pemeriksaan pemindai wajah 'self service' ini akan mengurangi kebutuhan wisatawan untuk berinteraksi dengan petugas TSA. Teknologi akan sangat membantu selama masa pandemi virus Corona.

"Mengingat COVID-19, pencegahan kesehatan dan keselamatan tingkat lanjut telah menjadi prioritas utama dan bagian dari normal baru untuk TSA," kata Administrator, David Pekoske dalam sebuah pernyataan.

"Hasilnya, kami sedang menjajaki pengujian cepat dan penerapan dari teknologi self service tanpa sentuhan ini," imbuh dia.

Daripada menyerahkan dokumen perjalanan kepada staf TSA, traveler akan memasukkan identifikasi ke dalam mesin yang memindai ID dan wajah untuk mencocokkannya. Lalu, mesin ini akan membandingkannya dengan informasi penerbangan.

Petugas TSA yang duduk di belakang pembatas plastik akan meninjau hasilnya untuk persetujuan akhir. Sistem serupa telah diuji September lalu di Bandara Internasional McCarran Las Vegas.

"Pada akhir uji coba, kami berharap dapat menentukan bagaimana posisi teknologi baru ini memungkinkan penumpang untuk menggunakannya sendiri sehingga memberikan pengalaman pos pemeriksaan yang lebih aman, sambil menambahkan manfaat keamanan yang signifikan," kata Pekoske.

Teknologi pengenalan wajah sudah banyak digunakan di bandara Eropa. Tak hanya itu, Eurostar, layanan transportasi lintas-saluran antara London dan Eropa baru-baru ini juga mengumumkan peluncuran pemindai wajah daripada mengontrol paspor secara langsung.

Teknologi ini pertama digunakan untuk perjalanan kereta api. Awal tahun ini, bilik otomatis khusus dengan pemindai wajah diluncurkan di 15 bandara AS untuk pemeriksaan keamanan yang lebih cepat bagi anggota program Global Entry.

Bandara dan maskapai penerbangan telah mencari solusi teknologi untuk membuat penerbangan udara seaman mungkin selama pandemi, dari ruang desinfeksi seluruh tubuh di Bandara Internasional Hong Kong hingga peningkatan prosedur pembersihan dan sanitasi di dalam pesawat.

Beberapa maskapai bahkan berjanji akan menanggung biaya pengobatan dan biaya karantina untuk penumpang yang didiagnosis terkena COVID-19 selama perjalanan mereka.