Selandia Baru mengumumkan akan mencabut kebijakan lockdown. Maskapai Air New Zealand pun mencatatkan rekor karena berhasil menjual lebih dari 100 ribu kursi.
Maskapai Air Nw Zealand baru-baru ini mengumumkan lonjakan luar biasa penjualan tiket pesawat mereka. Lebih dari 110 ribu kursi berhasil dijual oleh maskapai ini sejak pemerintah Selandia Baru akan mencabut kebijakan lockdown.
Dihimpun detikTravel dari beberapa sumber, Rabu (16/9/2020), penjualan tersebut memecahkan rekor dibandingkan penjualan di hari biasa sebelum ada pandemi Corona. Di hari biasa sebelum Corona, maskapai Air New Zealand bisa menjual rata-rata 31 ribu kursi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Itu berarti ada kenaikan tajam dari masa sebelum Corona dengan masa setelah pandemi Corona. Selandia Baru memang termasuk negara yang sukses mengatasi pandemi Corona.
Begitu pemerintah mengumumkan lockdown akan dicabut, CEO Air New Zealand, Greg Foan langsung mengumumkan untuk menyediakan tiket sebanyak-banyaknya buat traveler.
Hanya dalam tempo waktu 6 jam saja, maskapai tersebut mampu menjual hingga 70 ribu kursi. Tiket yang dijual maskapai itu tentu saja untuk penerbangan domestik. Untuk penerbangan Internasional, maskapai tersebut masih membatasi diri. Namun untuk tiket domestik, mereka mengupayakan agar potensinya dimaksimalkan semua.
"Ketika kamu hanya bisa menjual setengah dari kapasitas kursi, maka kamu akan merasa sedikit optimis. Tapi ketika kamu bisa menjual separuh lebih persediaan kursimu, maka situasi inilah yang kami harapkan," kata Greg.
Tak cuma Air New Zealand, maskapai lainnya yaitu Jetstar juga sudah mulai melakukan penerbangan domestik lagi. Sudah 60 persen jadwal penerbangan domestik mereka mulai pulih. Air New Zealand pun menganggap kompetisi dengan Jetstar sebagai sesuatu hal yang positif.
"Kami menyambut kembali kedatangan mereka, Air New Zealand menyukai kompetisi. Kompetisi itu bagus," ujar Greg.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum