Paguyuban Abdi dalem Kabupaten Sleman melakukan jamasan pusaka Tumbak Kyai Turun Sih. Pusaka ini merupakan tombak sakti milik Kraton Yogyakarta.
Bertempat di pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, jamasan ini merupakan kegiatan rutin yang diadakan setiap bulan Sura pada penanggalan kalender Jawa.
Ketua Paguyuban Abdi Dalem Kabupaten Sleman KMT Probowibowo menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk pelestarian atau perawatan terhadap Pusaka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mengingat Pusaka pemberian dari Kraton Yogyakarta tersebut merupakan warisan leluhur yang adiluhung," kata Probowibowo dalam keterangannya, Kamis (17/9/2020).
Prosesi dimulai dengan pengambilan Pusaka yang disimpan Gedung Pusaka beserta Song-Song (Payung).
"Lalu sesudah disyarati sesuai adat, Pusaka Tombak dijamasi terlebih dahulu dengan air kembang, jeruk nipis dan serta minyak cendana. Selanjutnya, membersihkan Song-Song (Payung)", paparnya.
Ia juga menyebutkan bahwa pusaka tersebut merupakan pemberian Raja Kraton Yogyakarta Sri Sultan HB X kepada Kabupaten Sleman pada tanggal 15 Mei 1999, bertepatan dengan hari jadi Kabupaten Sleman ke 83-Tahun.
"Selain Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih, Sleman juga mempunyai Pusaka 'Dwaja Mega Ngampak' pemberian dari Kraton Yogyakarta," jelasnya.
Probowibowo mengatakan, jamasan ini untuk menjaga agar pusaka tersebut tidak rusak. Dia percaya dengan menjaga pusaka ini akan mendatangkan kemakmuran bagi Sleman. Sebab, Kyai Turun Sih ini memiliki pamor beras wutah yang merupakan lambang rezeki.
"Pemberian tersebut sesuai dengan letak dan kondisi wilayah Sleman. Di Sleman terdapat Gunung Merapi yang menjadikan Sleman wilayah yang subur sesuai dengan pamor beras wutah yang terdapat pada Pusaka Tumbak Kyai Turun Sih yang melambangkan Sleman Merupakan gudang beras DIY," tutupnya.
Baca juga: Napak Tilas Jejak Ratu Boko di Yogyakarta |
(wsw/wsw)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!