Ratusan Ribu Burung Ditemukan Mati di New Meksiko, Ada Apa?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Ratusan Ribu Burung Ditemukan Mati di New Meksiko, Ada Apa?

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Minggu, 20 Sep 2020 15:25 WIB
Ratusan Ribu burung migran ditemukan mati di new meksiko
Ratusan burung mati saat migrasi (Foto: Martha Desmond/New Mexico State University)
Jakarta -

Ahli biologi universitas negeri New Meksiko sedang mencari tau kematian ratusan ribu burung migran di seluruh negara bagian. Ada beberapa faktor kemungkinan penyebab peristiwa ini.

Dikutip dari CNN oleh detikcom, sejak 20 Agustus lalu, sejumlah burung mati ditemukan di Lapangan Rudal Pasir Putih Angkatan Darat AS dan Monumen Nasional Pasir Putih. Kejadian itu pun disusul dengan kematian ratusan unggas di berbagai wilayah seluruh negara bagian, termasuk Dona Ana County, Jemez Pueblo, Roswell dan Socorro.

"Ini sangat buruk," kata Profesor Universitas , Martha Desmond.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jumlahnya ada dalam enam angka. Hanya dengan melihat cakupan dari apa yang kami lihat, kami tahu ini adalah peristiwa yang sangat besar, ratusan ribu dan bahkan mungkin jutaan unggas mati," tambah Desmond.

Burung migran yang mati di antaranya ada burung gereja, warblers, bluebird, blackbird, western wood pewee dan flycatcher juga di temukan di Colorado, Texas dan Meksiko.

ADVERTISEMENT
Ratusan Ribu burung migran ditemukan mati di new meksikoRatusan Ribu burung migran ditemukan mati di new meksiko Foto: (Martha Desmond/New Mexico State University)

Untuk mengungkap alasan kematian unggas, Desmond dan tim bersama ahli biologi dari White Sands Missile Range mulai mengedintifikasi. Mereka membuat katalog dan memeriksa sekitar 300 unggas yang mati untuk mempelajari lebih lanjut kondisi mereka.

Penduduk setempat dan ahli biologi mengatakan bahwa burung bertingkah aneh sebelum mereka mati. Misalnya, burung-burung tang biasanya ada di semak-semak dan pepohonan malah terlihat di tanah saat mencari makan dan mengejar serangga.

Menurut Desmond, mereka lesu dan tidak responsif, sehingga tertabrak mobil. Sedangkan di lapangan golf, burung layang-layang yang merupakan pemakan serangga terbang bahkan tak bisa berjalan. Mereka hanya duduk di tanah dan membiarkan orang-orang mendekat.

Salah satu faktor yang diyakini para ahli biologi menjadi penyebab kematian burung adalah kebakaran hutan yang terjadi di California dan negara bagian barat lainnya. Peristiwa ini memaksa burung-burung melakukan migrasi sebelum mereka siap. Kemungkinan pula beberapa dari burung-burung menghirup asap dan mengalami kerusakan paru-paru.

"Burung yang bermigrasi sebelum mereka siap karena cuaca buruk mungkin tidak memiliki cukup lemak untuk bertahan hidup," kata Desmond.

"Beberapa burung mungkin bahkan tidak memiliki cadangan untuk mulai bermigrasi sehingga mati di tempat," tambahnya.

Burung-burung mati itu akan dikirim ke Laboratorium Forensik Layanan Ikan dan Margasatwa AS di Oregon untuk dilakukan nekropsi atau pembedahan bangkai hewan. Namun proses ini akan memakan waktu berminggu-minggu untuk mendapatkan hasilnya.

"Kami kehilangan 3 miliar burung di Amerika Serikat sejak tahun 1970 dan kamu juga telah melihat penurunan yang luar biasa dalam jumlah serangga. Jadi, peristiwa seperti ini menakutkan bagi populasi ini dan sangat menyedihkan untuk dilihat," kata Desmond.




(elk/msl)

Hide Ads