Ratusan paus terdampar di pantai Tasmania, Australia. Sekitar 90 ekor diantaranya sudah mati dan diprediksi ratusan lainnya bakal menyusul kalau tidak ada upaya penyelamatan yang berarti.
Diberitakan BBC, Selasa (22/9/2020) ada total 270 paus yang terdampar massal di lepas pantai Tasmania, Australia. Para penyelamat khawatir angka kematian ini akan terus naik.
Tim penyelamat dari Program Konservasi Maritim Tasmania tiba pada Senin malam dan menemukan tiga kelompok paus di Macquarie Heads, daerah ujung pulau terpencil dengan akses kapal dan jalan yang terbatas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekitar 200 mamalia telah terdampar di gundukan pasir dekat jalur perahu. Sementara 30 lainnya ditemukan beberapa ratus meter dari sana. Dan 30 lainnya ditemukan lebih jauh ke pedalaman di sepanjang Ocean Beach. Ahli biologi kelautan sedang berjuang menyelamatkan 'paus pilot' yang terdampar dan upaya penyelamatan ini bisa memakan waktu berhari-hari.
Sebenarnya, paus terdampar bukanlah hal aneh di kawasan ini, namun angka yang sekarang termasuk yang besar dalam 1 dekade terakhir. Pada tahun 2009, Tasmania mencatat terdampar masal yang melibatkan sekitar 200 paus. Sedangkan di Selandia Baru pada 2018 juga mencatat lebih dari 200 paus pilot mati terdampar di pantai timur negara itu.
Di pagi hari Selasa para penyelamat yang terdiri dari 40 penyelamat terlatih mulai 'mengapungkan kembali' sejumlah paus yang terdampar menggunakan peralatan yang mendorong hewan-hewan tersebut ke perairan yang lebih dalam.
Adapun tantangan dalam misi penyelamatan ini adalah arus laut yang kuat. Penyelamat mengatakan bahwa paus pilot dapat bertahan hidup selama tiga atau empat hari di pantai dan banyak di kelompok ini berada dalam kondisi basah dan suhu tubuh yang baik.
Tentu kita bertanya-tanya, apa yang menyebabkan mamalia besar ini bisa terdampar di pantai bukan? Para ilmuwan juga belum menemukan alasan yang pasti. Namun salah seorang peneliti memperkirakan karena adanya kesalahan navigasi dari paus pilot dalam kawanan tersebut.
Di sekitar Australia dan Selandia Baru berbagai jenis paus melakukan migrasi musiman setiap tahun dalam kawanan yang terdiri dari 1.000 hewan. Peneliti mengatakan bahwa kawanan paus mengikuti pemimpin dan ikatan sosial yang kuat dalam kawanan tersebut dapat menyebabkan seluruh kelompok menjadi terdampar.
"Mungkin hanya satu kesalahan yang dilakukan oleh satu atau dua dari mereka (paus pilot) dan karena paus pilot adalah spesies sosial, yang mungkin juga menarik hewan lain masuk," kata ahli biologi satwa liar Dr Kris Carlyon.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan