Gubernur Phuket Narong Woonciew menyebut Phuket sedang tak berdaya karena pandemi virus Corona. Dia mengibaratkan Phuket seperti pasien koma yang tidak bisa apa-apa.
Sejak COVID-19 mewabah, Phuket mengalami kerugian hingga 400 miliar baht. Biasanya, Phuket kedatangan 14 juta turis per tahun, 10 juta di antaranya merupakan wisatawan asing. Dari aktivitas pariwisata itu, Phuket biasanya kedatangan 300 pesawat setiap hari.
Tapi setelah virus Corona mewabah, Phuket bak kota mati. Cuma ada 81 penerbangan setiap harinya di Bandara Phuket dengan cuma ada rata-rata 10 ribu wisatawan domestik yang singgah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Narong menyebut sebanyak 40 ribu pegawai kehilangan pekerjaannya. Mereka yang masih bekerja pun tidak bisa menerima penghasilan penuh seperti periode sebelum COVID-19. Rata-rata pekerja wisata cuma bisa membawa pulang upah sebesar 20-90 persen. Sebagai gambaran cuma 30 persen hotel yang buka.
"Phuket seperti pasien yang koma di ICU. So, sangat penting buat seluruh stakeholder untuk membantu memulihkan Phuket secepat mungkin," kata Narong seperti dikutip Bangkok Post.
Narong telah menyiapkan sejumlah skenario untuk menggaet wisatawan lebih banyak lagi. Dengan perhitungan situasi tidak bakal jauh berbeda hingga tahun depan, Narong merencanakan untuk menggaet turis lewat acara khusus. Misalnya, mengagendakan seminar atau memberikan liburan bagi tenaga medis yang bertugas di garda depan virus Corona di Phuket.
"Sejauh ini, Phuket mengundang 15 ribu sukarelawan kesehatan di Selatan untuk traveling dan menghabiskan waktu di di sini. Selain itu, seminar bisa menghadirkan 10 ribu peserta dan pengikut untuk meringankan kesulitan yang ada," dia menambahkan.
Saat ini, dilaporkan Thailand tak memiliki kasus baru virus Corona dengan kasus yang sudah terjadi tercatat pada angka 3.506 dan 59 yang meninggal dunia.
(fem/fem)
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!