5 Hal yang Harus Dihadapi Traveler Berbadan Gemuk!

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Hal yang Harus Dihadapi Traveler Berbadan Gemuk!

Syanti Mustika - detikTravel
Jumat, 25 Sep 2020 14:08 WIB
Ilustrasi gemuk
Foto: shutterstock
Jakarta -

Traveler yang badannya berukuran 'normal' mungkin bebas bepergian sesukanya. Namun tidak dengan traveler yang memiliki badan ukuran plus.

Dunia traveling seolah 'dirancang' tidak terlalu begitu ramah kepada orang-orang yang berbadan plus. Mereka yang takut tidak muat di bangku pesawat, takut mematahkan kursi pantai, takut ditertawakan dan juga takut ketinggian menjadi permasalahan tersendiri bagi traveler gemuk.

Seorang traveler berbadan plus bernama Jeff Jenkins mencurahkan pemikirannya di Lonely Planet, seperti apa rasanya menjadi traveler gemuk. Dia pun membagikan 5 hal yang akan dihadapi traveler berbadan plus saat bepergian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

1. Orang akan memanggil Anda sesuai ukuran

Mengomentari ukuran seseorang sepertinya sudah terlalu menjadi hal biasa dalam keseharian. Mulai dari ras, seksualitas, usia dan juga ukuran menjadi identitas tersendiri. Jeff mengungkapkan bagaimana pelayan restoran memanggil dia 'big fella' atau kawan besar di tengah-tengah tamu yang lebih ramping, bukan memanggil tuan atau nyonya.

Di pesawat sepertinya traveler plus size secara tak langsung menjadi 'musuh' karena akan ada helaan napas baik dari lorong ataupun penumpang bangku yang lega karena anda tidak didekatnya.

ADVERTISEMENT

Namun tak selamanya gemuk menjadi hal yang negatif. Saat di Jepang Jeff pun banyak dikira sebagai pegulat sumo oleh turis asing dan dia sedikit tersinggung. Namun setelah di menyadari bahwa sumo adalah ikon budaya Jepang yang dihormati, dia pun bangga dan tak tersinggung lagi.

2. Berbadan plus traveling ke luar negeri adalah pengalaman yang unik

Jeff mengungkapkan adanya perbedaan di negara-negara asing di mana mereka dengan senang hati akan menerima wanita yang lebih besar, seperti di Karibia atau banyak negara di Afrika. Namun jangan memberikan penilaian yang sama untuk pria yang lebih gemuk, yang berotot, ramping, dan gesit yang masih dianggap sebagai penanda fisik yang maskulin.

Kombinasi ini sangat beracun karena memberikan asumsi yang tidak akurat bahwa pria berukuran plus tidak dapat berpartisipasi dalam aktivitas tingkat sedang hingga tinggi seperti yang dilakukan orang dengan tubuh ideal.

"Saya sering bercanda kepada orang-orang bahwa saya seperti unicorn yang gemuk, karena saya telah mendaki, bermain ski, memanjat, dan naik kayak melintasi separuh dunia, yang membuat banyak orang tidak percaya. Kemudian saya berbagi foto dan cerita dengan dunia adalah cara saya menormalkan dan memposisikan tubuh (pria) yang lebih besar sebagai kekuatan yang positif, alih-alih sebagai yang malas namun mengancam," cerita Jeff.

3. Berpindah dari A ke B adalah tantangan

Bangku plus untuk yang berbadan gemuk di pesawat seolah menjadi ladang ranjau bagi maskapai. Desain fisik pesawat, terutama dengan maskapai penerbangan hemat, tidak dibuat dengan mempertimbangkan penumpang ukuran plus.

Maskapai penerbangan seperti Southwest, benar-benar muncul untuk komunitas traveler yang berukuran lebih besar. Mereka punya kebijakan inklusif yang tidak membuat Anda membayar sendiri karena Anda lebih besar dibanding yang lain. Mereka akan memberi Anda kursi tambahan secara gratis jika tersedia kursi cadangan. Ekstensi sabuk pengaman bagi pelancong ukuran plus juga ditawarkan secara luas oleh semua maskapai penerbangan.

Penting untuk diperhatikan bahwa segala sesuatunya tidak mudah saat berada di lapangan. Di luar Amerika Serikat, menjadi ukuran plus tidak selalu menjadi standar dan semuanya tampak menyusut. Dan juga membuat logistik menjadi sangat sulit. Mulai dari berkeliling dengan tuk-tuk berukuran mainan hingga menemukan tempat tidur yang sesuai dengan kerangka Anda di hotel butik.

4. Rencanakan perjalanan

Memiliki badan plus penting untuk mempertimbangkan kegiatan apa saja yang kira-kira bisa mereka lakukan. Mungkin beberapa aktivitas tertentu seperti zip-lining dan terjun payung bersifat sensitif terhadap ukuran dan berat badan.

Jadi, penting untuk mengetahui sebelumnya untuk menyelamatkan diri dari petualangan yang berpotensi memalukan atau mengecewakan. Ajukan pertanyaan dan tinjau setiap persyaratan aktivitas dengan penyedia perjalanan jika kamu menggunakan jasa tur.

Kamu juga harus tahu kegiatan apa yang ingin kamu lakukan, misalnya berenang. Jadi, pastikan Anda mengemas pakaian renang karena Anda akan kesulitan menemukannya di kawasan pejalan kaki toko pantai.

5. Orang gemuk juga berhak traveling

Hal ini adalah yang penting menurut Jeff, bahwa semua orang berhak traveling termasuk yang berbadan plus. Badan bukan halangan untuk bisa menikmati keindahan ala, sosial budaya dan bertemu hal-hal baru. Yang paling penting kita tahu zona dan cara menyenangkan diri kita.




(sym/ddn)

Hide Ads