Generasi terakhir salah satu pesawat terbesar di dunia saat ini, Airbus A380 selesai dirakit. Pengumuman penghentian produksinya disiarkan pada 2019 lalu.
Diberitakan CNN, pesawat luar biasa ini terbuat dari empat juta bagian yang didatangkan dari 30 negara berbeda, Airbus A380 adalah pesawat penumpang terbesar di dunia, dan zamannya hampir berakhir.
Pesawat itu diidentifikasi oleh fotografer lepas Aviation Toulouse (@FrenchPainter) dan berada di pabrik Jean-Luc Lagardere. Ini merupakan fasilitas Airbus yang dibangun khusus di Bandara Toulouse-Blagnac di Prancis selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airbus mengirimkan A380 pertama kali ke Singapore Airlines pada tahun 2007. Hingga kini, sudah lebih dari 240 pesawat A380 meluncur dari pabrik itu.
Perakitan pesawat bertingkat terakhir itu memiliki nomor seri 272. Hal itu diikuti dengan stasiun manufaktur 40 yang sekarang tidak berfungsi lagi.
A380 terakhir sekarang sudah berangkat ke stasiun 30. Mesin akan dipasang di sana, menjalani uji sistem kelistrikan, hidrolik, komputer di dalam pesawat, roda pendaratan, dan suku cadang yang bergerak.
Tes terakhir A380 dilakukan di luar dengan adanya pemeriksaan kalibrasi pengukur bahan bakar, tekanan kabin, radio, radar, sistem navigasi dan penyegelan tangki bahan bakar.
Setelah uji mesin dilakukan, pesawat akan melakukan uji terbang pertamanya ke Hamburg, Jerman. Di sana kabin akan dipasang dan pesawat akan dicat dengan corak pelanggan, Emirates.
Konvoi terakhir bagian A380 ke Final Assembly Line (FAL) berlangsung pada bulan Februari tahun ini. Ratusan orang keluar di Desa Levignac, Prancis untuk melihat sayap, badan pesawat, dan ekor yang diangkut dengan truk.
![]() |
Menyatukan A380 adalah tugas yang sangat besar. 1.500 perusahaan yang terlibat dalam pembuatan semua suku cadang, mulai dari paku, baut, kursi hingga mesin.
Badan pesawat bagian belakang dan ekor vertikal berasal dari Hamburg, Jerman, dan Saint-Nazaire, Prancis memproduksi badan pesawat bagian tengah dan depan. Lalu Cadiz, Spanyol memproduksi ekor horizontal dan sayap dibuat di Broughton, Wales.
Perjalanan suku cadang ke Prancis dilakukan melalui jalan darat, laut, dan udara. Fasilitas Toulouse juga merupakan lokasi kantor pusat dan departemen uji penerbangan Airbus, juga di mana A320 lorong tunggal, A330 dan A350 berbadan lebar dibangun.
A380 terakhir ini adalah satu dari delapan yang masih dibuat untuk dikirim ke Emirates, pelanggan terbesar pesawat tersebut. Ada satu lagi yang masih dibuat untuk maskapai Jepang, ANA.
Airbus A380 dikembangkan dengan biaya USD 25 miliar. Pesawat ini berkapasitas hingga 853 penumpang, dan ini adalah pesawat sipil dengan produksi massal terbesar dalam sejarah.
Baca juga: Pesawat Jumbo A380 Kembali Mengangkasa |
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol