Pasangan turis Inggris ini harus melupakan liburan di Yunani setelah dites positif Corona. Mereka dipaksa menjalani karantina 14 hari di hotel penuh kecoa.
Inilah kisah liburan tidak menyenangkan yang dialami pasangan Jamie Lewis (30) dan Amy Wyllie (26) dari Inggris. Semula, mereka mau liburan romantis di Corfu, Yunani dengan renacna menginap di resor bintang 5 bernama TUI Blue Atlantica Grand Met Resort.
Setibanya di Yunani, pasangan asal kota Cardiff itu langsung mengikuti prosedur tes PCR. Hasilnya, keluar sehari kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menjalani isolasi di hari pertama, mereka pun melanjutkan liburan dengan relaks. Toh, otoritas setempat tidak memberikan kabar soal hasil tes COVID-19 mereka.
Baru di hari keempat, saat hendak melakukan perjalanan naik kapal, Amy mendapatkan panggilan telepon dari Athena yang memberi tahu bahwa hasil tesnya menunjukkan dia positif Corona.
"Baru empat hari setelah kami tiba, saat mau naik kapal, telepon Amy berbunyi dari Athena, memberi tahu kalau dia positif. Mereka memerintahkan kami buat kembali ke hotel, dan mengatakan akan ada dokter yang ke sana beberapa jam kemudian," Jamie mengisahkan seperti dikutip dari The Sun, Kamis (1/10/2020).
Setelah 3,5 jam berlalu, baru ada petugas yang datang menjemput Amy. Jamie diminta tetap tinggal di kamar. Setelah 1,5 jam kemudian Jamie turut dibawa petugas.
![]() |
Kemudian, mereka dipindahkan ke Bintzan Inn Hotel untuk menjalani isolasi. Hotel itu berjarak setengah jam perjalanan dari hotel semula. Nah, di sinilah petaka mulai dirasakan pasangan tersebut.
Jamie dan Amy mengklaim kamar yang mereka tinggali untuk isolasi dipenuhi oleh kecoa, sarang laba-laba, dan semut. Mereka juga mengklaim tidak diberikan makanan yang layak dikonsumsi.
Jamie juga mengeluhkan tidak adanya jaringan WiFi di hotel tersebut, pun sinyal telepon. Komunikasi hanya bisa dilakukan via resepsionis. Di kamar hotel ada TV, tapi tidak ada siaran berbahasa Inggris.
![]() |
Keadaan itu sungguh menyiksa Jamie dan Amy. Apalagi, mereka ditempatkan di kamar yang terpisah. AC di dalam kamar juga tidak berfungsi dengan baik, padahal suhu di Turki saat itu lumayan panas.
Soal makanan juga, Jamie merasa itu tidak layak dimakan. Meski diberi makan 3 kali sehari, tapi di 3 hari pertama Jamie tidak doyan makan sama sekali. Sampai akhirnya dia diizinkan untuk memesan pizza dari luar hotel, itu pun dia harus membayar sendiri harga pizzanya.
Setelah tujuh hari, dilakukanlah tes ulang, Jamie diizinkan untuk keluar dari hotel isolasi karena hasilnya negatif. Sementara Amy masih harus dikarantina karena hasil tesnya masih positif.
Baca juga: Menyambangi Negeri Para Dewa saat Pandemi |
Setelah 14 hari isolasi di Yunani, barulah Amy bisa bertemu lagi dengan Jamie. Mereka pun melakukan tes ulang dengan biaya sendiri, dan hasilnya mereka bisa pulang lagi ke Inggris.
Jamie pun meminta pertanggungjawaban TUI, sebagai perusahaan yang menyediakan paket liburan mereka. Apalagi, TUI mengklaim mempunyai fitur perlindungan COVID, tapi faktanya tidak bisa digunakan untuk menutup biaya perawatan.
"Mereka berjanji untuk mengganti biaya hotel tambahan kami, biaya tes, semuanya. Tapi di hari terakhir karantina, mereka bilang biaya hotel tidak akan ditanggung. Mereka juga bilang akan me-refund biaya surat keterangan fit terbang, tapi ternyata tidak. Saya tidak akan memesan dari TUI lagi," kata Jamie dengan nada kesal.
Sementara itu, TUI hanya menyampaikan prihatin atas kejadian yang menimpa Jamie dan pasangannya Amy selama liburan di Yunani. Mereka akan menghubungi yang bersangkutan, kemudian akan mengembalikan biaya tes COVID-19 yang sudah mereka keluarkan.
"Kami sangat prihatin dengan apa yang dialami konsumen kami. Kami sudah membantu konsumen dan mengembalikan uang yang mereka keluarkan untuk tes COVID-19," kata juru bicara TUI.
(wsw/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!