Kemenparekraf Dorong Potensi Pariwisata Daerah Lewat Konten Animasi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kemenparekraf Dorong Potensi Pariwisata Daerah Lewat Konten Animasi

Siti Fatimah - detikTravel
Kamis, 01 Okt 2020 12:45 WIB
Ilustrasi animasi buatan Indonesia, Si Juki.
Webinar terkait industri kreatif animasi (screenshoot Youtube)
Bandung -

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendorong pemanfaatan konten animasi sebagai upaya mengoptimalkan potensi pariwisata daerah. Hal tersebut tentunya juga berkaitan dengan minat wisatawan daerah.

Direktur Kajian Strategis Kemenparekraf/Barekraf Wawan Rusiawan mengatakan, untuk mengemas konten animasi yang bertujuan mengembangkan potensi pariwisata daerah diperlukan kecermatan dalam melihat peluang yang ada. Menurutnya, animasi menjadi salah satu bidang ekraf yang tetap eksis di setiap kondisi termasuk di tengah pandemi COVID-19.

"Animasi di Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan. Untuk itu, baik pemerintah maupun pelaku usaha kreatif harus saling bersinergi menciptakan harmonisasi guna melihat berbagai peluang. Sehingga, ke depan peluang tersebut bisa diimplementasikan," kata Wawan, Kamis (1/10/2020).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, antusiasme masyarakat terhadap animasi masih sangat besar. Misalnya saja, kata dia, peserta yang mengikuti webinar BISMA (Bincang Inklusif Seputar MetadatA) bertajuk 'Pengemasan Konten Animasi Berbasis Potensi Pariwisata Daerah' mencapai 1500-an peserta.

Wawan mengatakan, untuk konten animasi ini pemerintah akan menyusun peraturan berbasis IT, mengembangkan sumber daya manusia, termasuk ikon suatu daerah.

ADVERTISEMENT

"(Konsep animasi ini) menarik untuk dicoba, dampak positifnya akan bagus apabila dikemas dengan kreatif dan bisa bekerja sama dengan pemerintah, maka dampaknya akan lebih besar lagi," ujarnya.

Ilustrasi animasi buatan Indonesia, Si Juki.Ilustrasi animasi buatan Indonesia, Si Juki (screenshoot Youtube)

Salah satu ikon (maskot) yang dikenal di Jepang yaitu Kumamon. Dalam kurun waktu dua tahun, Kumamon telah menghasilkan keuntungan ekonomi sebesar 1,2 miliar dolar AS, termasuk pariwisata, penjualan produk, dan publisitas mencapai 90 juta dolar AS. Ditambah menurut studi Bank of Japan penjualan merchandise Kumamon telah mencapai 29,3 miliar yen pada 2012.

"Dari studi kasus tersebut, terlihat beberapa peluang yang bisa diimplementasikan dalam meningkatkan pariwisata daerah di Indonesia, antara lain melakukan branding pariwisata daerah dengan menggunakan karakter animasi nasional. Lalu, pemerintah daerah dapat melakukan kolaborasi dengan kreator lokal, serta pemerintah daerah menginisiasi maskot di setiap daerah wisata," ujar Kreator dan Penulis Skrip Si Juki, Faza Ibnu.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Industri Animasi Indonesia, Daryl Wilson mengatakan, untuk menjadikan animasi sebagai promosi pariwisata, pemerintah harus memberikan regulasi yang mendukung ruang gerak animator.

Dia mengatakan, pemerintah daerah dapat mendukung penggunaan brand karakter secara cuma-cuma bagi pengusaha lokal daerah dan membatasi penggunaan brand karakter oleh perusahaan asing.

"Selain itu, pemerintah daerah juga (bisa) menyediakan fasilitas pemasaran berlokasi strategis dengan biaya rendah bahkan gratis bagi pengusaha lokal yang nantinya menggunakan brand karakter ini," kata Daryl.

Dilihat dari produksi lokal, animasi Indonesia sudah dapat bersaing dengan produksi luar negeri. "Justru sudah banyak animator yang mengerjakan produksi dari luar. Itu sudah merupakan kekuatan kita sebagai asosiasi," ujarnya.

Daryl juga menjelaskan banyak sekali potensi daerah di Indonesia yang bisa digunakan menjadi konten animasi, mulai dari museum, warisan budaya, cerita pahlawan, peristiwa sejarah, upacara, permainan, makanan dan keraton yang menarik untuk setting lokasi.

"Jika kita bisa kelola atau kurasi bersama, lalu merumuskan strategi dalam pengemasan dan penciptaan konten animasi, maka banyak manfaat yang bisa diperoleh pariwisata daerah," tutur Daryl.

"Hal ini tidak hanya terkait mempromosikan destinasi saja, tetapi bisa mengangkat budaya lokal Indonesia. Sehingga, konten animasi ini menjadi salah satu strategi yang sangat efektif untuk meningkatkan potensi wisata daerah apabila dioptimalkan dengan baik," pungkas Daryl.




(rdy/rdy)

Hide Ads