Warga Penghayat Pahoman Sejati Ajak Masyarakat Jaga Candi

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Warga Penghayat Pahoman Sejati Ajak Masyarakat Jaga Candi

Eko Susanto - detikTravel
Kamis, 01 Okt 2020 18:47 WIB
Penghayat Pahoman Sejati di situs candi Magelang.
Warga penghayat Pahoman Sejati melakukan Ritual Bhakti Alam (Eko Susanto/detikTravel)
Magelang -

Warga penghayat Pahoman Sejati melakukan Ritual Bhakti Alam di lokasi penemuan bebatuan candi. Diharapkan warga sekitar bisa ikut menjaga.

Ritual Bhakti Alam tersebut dipimpin sesepuh Penghayat Kepercayaan Pahoman Sejat, Ki Reksajiwa. Dalam ritual tersebut ada sesaji berupa ingkung, tumpeng, jajan pasar, bunga dan lainnya. Saat ritual tersebut, Ki Reksajiwa memimpin dengan membaca mantra.

Adapun ritual tersebut dilakukan di lokasi, persisnya di depan bebatuan diduga bangunan candi yang masih tertutup tanah dan hanya terlihat bangunan batunya. Penemuan bebatuan yang diduga candi tersebut ditemukan penambang pasir manual.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang sejatinya bangunan ini warisan nenek moyang yang perlu diuri-uri dan dilestarikan. Kalau kita merusak, saya kira dosa, salah, mengurangi tata krama yang membuatnya," katanya usai memimpin ritual di lokasi penemuan bebatuan diduga candi di Windusabrang, Desa Wonolelo, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Kamis (1/10/2020).

Penghayat Pahoman Sejati di situs candi Magelang.Ritual Bhakti Alam (Eko Susanto/detikTravel)

Pihaknya berharap dengan adanya temuan ini agar bisa dijaga dan dilestarikan. Jika tidak dijaga dan dilestarikan nantinya anak cucu tidak bisa melihat terhadap keberadaan bangunan ini.

ADVERTISEMENT

"Kalau tidak dijaga, warisan nenek moyang ini anak cucu tidak bisa melihatnya," ujarnya dengan Bahasa Jawa.

Sementara itu, Agung Nugroho yang juga salah satu warga Penghayat Pahoman Sejati menambahkan, ritual bhakti alam tujuannya untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini karena hidup manusia selalu bergantung pada alam yang ada.

"Ritual bhakti alam tujuan utamanya mengucapkan syukur. Kita menyampaikan bhakti kita karena selama ini kebanyakan tidak menyadari kita hidup bergantung pada alam. Kita dihidupi oleh Tuhan Yang Maha Esa tentu melalui keberadaan alam yang ada. Ritual Bhakti alam ini terkait dengan penemuan situs yang sementara BPCB menduga candi yang bentuknya petirtaan," katanya.




(rdy/rdy)

Hide Ads