Berbicara soal pariwisata, #DiIndonesiaAja sudah banyak terdapat beberapa spot-spot wisata menarik yang bakal membelalakkan mata. Hamparan gunung dan juga pantai yang mewarnai setiap titik di beberapa daerah, menjadikan Indonesia surganya pariwisata dunia.
Salah satunya adalah Provinsi Sulawesi Utara yang mempunyai pemandangan alam yang memesona mulai dari pantai, gunung, hingga hutan yang lebat. Terkenal dengan salah satu kawasan konservasi Bunaken, ternyata wisata Manado menyimpan destinasi lain yang juga menghadirkan decak kagum bagi siapapun yang datang ke tempat tersebut.
Ya, nirwana tersebut adalah Pantai Likupang yang terletak di utara Kota Manado dan berjarak kurang lebih 48 km dari pusat kota. Untuk sampai ke tempat ini, traveler bisa menggunakan bus yang akan berangkat dari Terminal Paal dan akan membawa langsung ke Terminal Likupang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Traveler juga bisa menggunakan mobil pribadi atau mobil sewaan dengan waktu tempuh kurang lebih 2 jam. Rute menuju ke sana pun akan semakin seru dengan jalan yang berkelok-kelok, karena harus melewati perbukitan khas Manado dan klimaksnya adalah pemandangan yang akan traveler dapat ketika tiba di Likupang.
Hamparan pasir putih yang indah akan menyapa para traveler untuk segera turun dari mobil dan berlari ke arah pantai. Bak dihipnotis, Pantai Likupang akan menawarkan pasir lembut yang dipadukan dengan birunya laut yang jernih, membuat setiap orang akan betah bila berada di sana.
Keindahan itulah yang menjadikan Likupang masuk ke dalam 5 destinasi wisata super prioritas yang dicanangkan oleh Presiden Joko Widodo. Bahkan, pemerintah juga sudah mempercepat pembangunan kawasan Likupang agar dapat rebound di masa pandemi kali ini.
Ada 3 hal yang dilakukan untuk mempersiapkan rebound pariwisata ini, yaitu Penguatan Sapta Pesona, Revitalisasi Amenitas, serta Sosialisasi Protokol kesehatan di destinasi pariwisata atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability).
Selain mempersiapkan untuk rebound, pemerintah juga akan membangun sebuah Creative Hub di kawasan ini yang nantinya akan mewadahi para pelaku usaha di bidang industri kreatif untuk memamerkan dan memasarkan produknya.
Aktivitas di Likupang
Perpaduan birunya laut dan hijaunya pegunungan juga menjadikan tempat ini sebagai tempat yang pas untuk berleha-leha sambil mendengarkan deburan ombak yang menenangkan. Ada banyak kegiatan yang bisa dilakukan untuk menghabiskan waktu selama di sana. Tapi jangan lewatkan kesempatan untuk menikmati keindahan bawah laut di Likupang.
Kejernihan lautnya menjadi daya tarik sendiri bagi para pelancong untuk langsung ingin terjun dan menyelam menikmati keindahan laut khas Manado. Tak hanya menyelam atau snorkeling, traveler juga bisa melakukan kegiatan memancing atau hanya sekadar berjalan-jalan di atas pasir putih atau duduk-duduk sambil menghabiskan waktu menikmati keindahan Likupang.
Ada beberapa spot wisata yang bisa didatangi di Likupang, di antaranya Pantai Paal dan Pantai Pulisan yang merupakan dua kawasan pesisir yang disebut menjadi pusat Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pariwisata Likupang.
Pantai Paal (Foto: Shutterstock)
Ada juga Pantai Gangga dan Lihaga yang punya pemandangan bawah laut memesona. Di tempat ini, traveler akan disuguhkan oleh jejeran terumbu karang dan biota-biota laut yang menakjubkan. Wajar saja pesona dari kedua tempat ini sudah menjadi buah bibir di kalangan penyelam mancanegara.
Di tempat lain, traveler juga bisa menemukan sebuah trampolin yang berada tepat di atas permukaan air. Jadi cobalah untuk melompat-lompat di trampolin ini. Tapi sekalinya traveler salah jatuh, byur! Laut biru yang jernih dengan pemandangan bawah laut yang menakjubkan sudah menunggu. Lakukan juga berbagai kegiatan water sports lainnya seperti Jet Ski, Banana Boats dan lain sebagainya. Jadi tentukan pilihannya ya!
Romantisme yang ditujukan tempat ini juga seakan membius setiap orang yang datang apalagi ketika menjelang malam. Para traveler akan disuguhkan dengan indahnya sang matahari yang mulai tertidur di ufuk barat Likupang dan bakal menjadi momen spesial bagi siapapun yang melihatnya.
Tempat ini juga sangat mengedepankan kebersihan dan juga keasriannya, ini dibuktikan dari sebuah desa nelayan yang berada di barat bernama Bahoi. Di sana traveler akan disuguhkan dengan kearifan lokal yang masih terjaga dengan baik.
Terdapat juga ekowisata mandiri untuk menjaga biota laut seperti terumbu karang dan ikan-ikan lucu dan menggemaskan yang dapat dengan mudah ditemui di sini. Pemerintah pun juga sangat memperhatikan kebersihan di tempat ini, oleh karenanya Likupang masuk ke dalam penerapan CHSE.
Keindahan alam dari Likupang nampaknya juga tak hanya menarik manusia untuk datang ke tempat ini. Pada 2007, warga setempat dan juga Indonesia's World Wildlife Fund dikejutkan dengan kehadiran rombongan penyu hijau yang singgah di tempat ini. Kehadiran spesies langka ini menjadi pertanda bahwa ekosistem laut Sulawesi Utara masih dalam kondisi baik
Sama seperti 4 destinasi super prioritas lainnya, Pantai Likupang juga akan sangat concern pada kebersihan, kesehatan, dan keamanan destinasi wisata. Di tempat ini sudah disiapkan berbagai fasilitas penunjang protokol kesehatan di destinasi pariwisata seperti wastafel, signage, air, beberapa toilet dan alat safety.
Dari keindahan yang sudah dijabarkan tadi terlihat kalau #DiIndonesiaAja sudah banyak tempat wisata yang ciamik dan juga eksotik, seperti yang ada di Pantai Likupang. Untuk itulah, butuh kesadaran dari masing-masing individu untuk tetap menjaga keindahan dan keasrian Pantai Likupang.
Jadi bila di masa pandemi kali ini memutuskan untuk pergi berwisata ke Likupang, jangan lupa untuk tetap mematuhi setiap protokol kesehatan di destinasi pariwisata yang ada. Selain itu, jaga kebersihan dan kenyamanan alamnya ya sebagai bentuk responsible travel, agar alam dan juga budaya di sana tak tergerus dan tetap bisa dinikmati generasi berikutnya.
(prf/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!