Jelajah Yogyakarta dan Semarang Lewat 5 Destinasi Ekowisata Ini

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jelajah Yogyakarta dan Semarang Lewat 5 Destinasi Ekowisata Ini

Faidah Umu Safuroh - detikTravel
Jumat, 25 Sep 2020 23:24 WIB
Kemenparekraf
Panorama Semarang dari atas ketinggian Umbul Sidomukti (Foto: dok. Geandre Destrian/d'travelers)
Jakarta -

Berwisata tak harus pergi jauh-jauh ke luar negeri, cukup #DiIndonesiaAja ada banyak tempat wisata yang tak hanya memanjakan mata tapi juga bisa menjadi tempat melepas penat. Terlebih di masa pandemi ini masyarakat juga pasti tetap butuh liburan untuk menyegarkan pikiran.

Salah satu kegiatan wisata yang recommended untuk dilakukan saat ini yaitu ecotourism atau biasa dikenal dengan ekowisata. Dengan ecotourism, traveler tak hanya bisa menjalani liburan yang menyenangkan tapi juga sekaligus belajar untuk menjalani wisata bertanggung jawab dengan tidak merusak lingkungan dan mengeksploitasi alam.

Merangkum dari situs resmi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan beberapa sumber lainnya, berikut ada beberapa destinasi ecotourism di Yogyakarta dan Semarang yang bisa kamu kunjungi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Umbul Sidomukti

KemenparekrafKolam Umbul Sidomukti Semarang (Foto: dok. Geandre Destrian/d'travelers)

Berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut (mdpl), suasana di Umbul Sidomukti begitu sejuk dan menyegarkan. Di destinasi wisata yang satu ini, traveler bisa berenang sembari melihat pemandangan Kota Semarang dari atas ketinggian. Tempat ini juga sangat asri karena berada di kaki Gunung Ungaran.

ADVERTISEMENT

Setelah segar berenang, traveler bisa menikmati secangkir kopi di Villa Pondok Kopi yang masih berada di area yang sama. Jika ingin berkemah, traveler juga bisa melanjutkan perjalanan ke Pos Mawar Gunung Ungaran atau sedikit tracking ke Kebun Teh Promasan.

Kawasan Wisata Umbul Sidomukti telah mendapatkan Rekomendasi Uji Coba Operasional Era Adaptasi Kebiasaan Baru dan verifikasi dari otoritas pemerintah setempat. Dengan begitu, traveler tak perlu khawatir karena protokol kesehatan berwisata juga diterapkan di sini.

Pengunjung yang datang dibatasi, sebelum masuk kawasan juga akan dicek suhu badan, cuci tangan dengan hand sanitizer dan diminta untuk jaga jarak. Pembelian tiketnya pun diusahakan dengan nontunai.

Grand Maerokoco

KemenparekrafMenyusuri hutan mangrove di Grand Maerokoco (Foto: dok. Nfadils/d'travelers)

Kota Semarang memang memiliki topografi yang lengkap, ada daerah pegunungan, perbukitan, dan daerah pantai. Sebagai salah satu kota pesisir, Semarang memiliki objek wisata berupa pantai dan hutan mangrove yang menarik untuk disambangi, salah satunya yaitu hutan mangrove Grand Maerokoco.

Di tempat wisata Semarang yang satu ini, traveler bisa menyusuri hutan mangrove di jalur yang terbuat dari bambu dan memiliki ketinggian satu meter dari permukaan air. Jalurnya pun dibuat bervariasi, ada jalur yang mengitari hutan, ada juga jalur yang sengaja dibuat masuk ke dalam hutan bakau yang teduh dan asri.

Saat ini Grand Maerokoco sudah dibuka kembali. Namun, pengunjung yang datang dibatasi hanya 3.000 orang per hari. Pengunjung juga terus diimbau untuk menerapkan protokol kesehatan berwisata seperti mengenakan masker, jaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun. Untuk itu, pengelola Grand Maerokoco memfasilitasi tempat cuci tangan dan hand sanitizer di berbagai tempat.

Desa Wisata Tembi

KemenparekrafDesa Wisata Tembi (Foto: dok. Kemenparekraf)

Jika traveler merasa bosan dengan suasana kota dan ingin merasakan suasana pedesaan, datang saja ke Desa Wisata Tembi. Di sini, traveler dapat menghirup udara segar, menikmati pemandangan hijau area sawah, dan merasakan secara langsung kearifan budaya lokal.

Serunya lagi, traveler juga bisa berkeliling desa dengan mengendarai andong, becak, kereta mini atau sepeda onthel, lho. Di desa wisata ini, traveler bisa belajar bercocok tanam dengan mengambil paket wisata khusus. Tak hanya itu, Desa Wisata Tembi juga memiliki Museum Rumah Budaya Tembi yang berisi berbagai benda pusaka Jawa seperti keris, gamelan, dan masih banyak lagi.

Bagi yang mau berkunjung ke Desa Wisata Tembi, tetap patuhi Protokol Kesehatan Berwisata, ya. Selalu kenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

Goa Pindul

KemenparekrafStalaktit yang ada di dalam Goa Pindul (Foto: Shutterstock)

Wisata susur sungai atau river tubing mungkin sudah biasa, tapi jika menyusuri sungai di bawah tanah mungkin akan jadi pengalaman yang berbeda dan tak terlupakan. Di Goa Pindul, traveler bisa merasakan susur sungai di dalam sebuah goa atau bisa disebut dengan cave tubing.

Goa Pindul berada di Desa Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Saat cave tubing di Goa Pindul, traveler akan dibuat terpesona dengan keeksotisan goa dengan stalaktit dan stalagmit yang ada di sepanjang goa. Dengan panjang 350 meter, traveler akan diajak menyusuri goa selama kurang lebih 45 menit.

Pemandu akan menjelaskan area, sejarah, hingga hewan-hewan seperti kelelawar yang ada di dalam goa ini. Tak hanya itu, traveler juga bisa menantang adrenalin dengan terjun dari atas tebing yang ada di salah satu bagian di dalam Goa Pindul, menarik bukan?

Bagi yang mau berwisata ke Goa Pindul, saat ini Goa Pindul sudah kembali dibuka tapi masih membatasi jumlah kunjungan. Dalam satu rombongan juga hanya bisa 5 orang dengan 1 pemandu dan akan ada jeda waktu antar-rombongan yang melakukan cave tubing.

Pengelola juga akan terus menjaga kebersihan tempat dan mengimbau seluruh pengunjung untuk menerapkan Protokol Kesehatan Berwisata.

Pantai Nglambor

KemenparekrafBerenang bersama ikan-ikan di Pantai Nglambor (Foto: dok. detikcom)

Salah satu destinasi wisata Yogyakarta yang menjadi unggulan yaitu daerah pantai. Salah satu pantai yang wajib dikunjungi di Yogyakarta yaitu Pantai Nglambor. Di sini, traveler bisa melakukan snorkeling menyelami keindahan laut yang biru kehijauan, melihat karang-karang dan bercengkerama dengan ikan-ikan kecil yang berenang di sekitarnya.

Destinasi wisata Pantai Nglambor ini sudah dibuka kembali untuk umum. Namun, pengunjung yang datang akan diperiksa dahulu suhu tubuhnya, dan wajib mencuci tangan saat masuk ke bagian sekretariat.

Selain itu, pengelola juga melakukan treatment khusus untuk peralatan snorkeling yang digunakan pengunjung. Bahkan mereka juga menyiapkan peralatan baru bagi pengunjung yang menginginkannya.

Untuk menghindari kerumunan, pengelola akan membatasi kelompok dalam trip snorkeling. Jika biasanya 20 sampai 30 orang dalam satu trip, saat ini dibatasi maksimal 10 orang saja di Pantai Nglambor.

Nah, itu dia 5 destinasi wisata ecotourism yang ada di Semarang dan Yogyakarta. Cukup berwisata #DiIndonesiaAja, kamu bisa mendapatkan sejuta pengalaman sekaligus menikmati indahnya pemandangan. Jadi, destinasi ekowisata mana yang sudah ada di wishlist perjalanan kamu selanjutnya?




(akn/ega)

Hide Ads