Keren! Mobil Hardtop di Bromo Juga Taati Protokol Kesehatan

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Keren! Mobil Hardtop di Bromo Juga Taati Protokol Kesehatan

Faiq Azmi - detikTravel
Sabtu, 03 Okt 2020 15:53 WIB
Selain traveler, mobil hartop di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga wajib melaksanakan protokol kesehatan lho. Ini penjelasannya.
Mobil hardtop di Bromo dilengkapi protokol kesehatan. (Foto: Faiq Azmi/detikcom)
Surabaya -

Pengunjung kawasan wisata Bromo Tengger Semeru (BTS) wajib menerapkan protokol kesehatan saat mengunjungi destinasi tersebut. Tidak hanya pengunjung yang menerapkan protokol kesehatan, namun juga pada mobil hartop yang membawa traveler. Kok bisa?

Jadi traveler yang ingin menikmati kawasan Bromo dengan menyewa mobil hardtop beserta sopirnya, kini tidak perlu khawatir dengan penyebaran COVID-19. Karena mobil dan sopirnya, semua taat dalam menegakkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah.

Sopir hardtop memastikan dirinya menggunakan masker dan membawa hand sanitizer baik untuk dirinya juga untuk diberikan kepada tamu. Di dalam hardtop, terpasang sekat plastik pemisah antara sopir dengan penumpang yang duduk di kursi depan. Di belakang, penumpang juga disekat dengan plastik yang sama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain traveler, mobil hartop di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga wajib melaksanakan protokol kesehatan lho. Ini penjelasannya.Selain traveler, mobil hardtop di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga wajib melaksanakan protokol kesehatan lho. Ini penjelasannya. Foto: Faiq Azmi/detikcom

Untuk jumlah penumpang hardtop, kini dibatasi hanya 3 orang plus 1 sopir (total 4 orang). Karena menjaga protokol kesehatan, jumlah penumpang yang biasanya bisa membawa 6-7 penumpang kini hanya bisa empat penumpang saja.

Julian, salah satu sopir hardtop di kawasan Bromo mengatakan bahwa batasan jumlah penumpang sudah ditetapkan oleh Satgas COVID-19 setempat. Apabila melanggar, maka hardtop tidak bisa memasuki wisata Bromo.

ADVERTISEMENT

"Sejak dibuka September, kita diberi arahan untuk memasang sekat ini. Awalnya harus sekat mika, namun kurang fleksibel, akhirnya boleh pakai sekat plastik. Efektivitasnya juga sama. Kalau ketahuan hardtop berisi lebih dari empat orang, kita gak boleh masuk dan disuruh balik," kata Julian di Desa Sukapura, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (3/10/2020).

Mau tidak mau, lanjut Julian, sopir hardtop harus mengikuti aturan tersebut. Menurutnya aturan itu bukan hal yang sulit. Daripada mereka tidak bekerja karena tidak menaati protokol kesehatan.

"Pasti kita ngikutin ya. Yang terbaik bagaimana. Kalau personalnya kita ya wajib pakai masker. Tamu boleh menegur kalau sopir tidak memakai masker. Kita juga sediakan hand sanitizer juga," ujarnya.

"Daripada mbandel gak nurut, mending kita ikuti. Kita juga hampir 6 bulan gak kerja di sektor wisata karena pandemi dan ditutup. Bulan-bulan ini, momen banyak pengunjung datang berlibur, ya kita harus patuhi protokol pemerintah," lanjutnya.

Selain traveler, mobil hartop di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga wajib melaksanakan protokol kesehatan lho. Ini penjelasannya.Selain traveler, mobil hardtop di kawasan wisata Bromo Tengger Semeru juga wajib melaksanakan protokol kesehatan lho. Ini penjelasannya. Foto: Faiq Azmi/detikcom

Untuk harga sewa hardtop beserta sopirnya berkisar di angka Rp 600-700 ribu. Rute meliputi Penanjakan Bromo 1, kemudian ke padang pasir, lalu ke Gunung Batok. Selanjutnya ke Padang Savana atau Bukit Teletubies dan di Padang Pasir Berbisik.

Kawasan Bromo Tengger Semeru (BTS) sendiri menjadi salah satu dari 9 destinasi di Indonesia yang dipilih oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI untuk dilakukan sosialisasi protokol kesehatan atau CHSE (Cleanliness, Health, Safety and Environmental Sustainability) di era new normal ini.




(pin/pin)

Hide Ads