Pandemi virus Corona mendorong orang untuk mencari gaya hidup yang lebih sehat. Umat muslim tentunya akan lebih gencar untuk menemukan makanan halal dan wisata halal.
Pariwisata halal, begitu pula restoran yang memiliki label halal tentu akan lebih menarik minat masyarakat muslim. Hal ini karena perintah dari Al Quran dan juga Hadits.
"Al Quran telah menunjukkan kepada kita untuk menjalani hidup dan kehidupan secara halal. Lebih lanjut, Rasulullah SAW bersabda Allah itu indah dan Dia menyukai keindahan. Oleh karena itu, sangat baik bagi orang-orang Islam untuk selalu tampil segar, sehat dan menciptakan gaya hidup halal yang baik," kata Ketua Indonesia Halal Lifestyle Center dan Forum Pariwisata Indonesia, Sapta Nirwandar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gaya hidup yang halal berarti pula gaya hidup yang bersih dan sehat. Permintaan produk halal pun semakin meningkat, bahkan dari negara dengan mayoritas non muslim.
"Dunia saat ini mungkin terefleksi dengan pengumuman sebuah rekomendasi dari WHO yang mengatakan bahwa menjauh dari virus dan hiduplah dengan gaya hidup yang sehat, dengan pola makan yang baik, vitamin dan mineral, menjauhi alkohol dan berhenti merokok." kata Sapta.
Untuk menghindari virus Corona, masyarakat dihimbau agar tidak mengkonsumsi makanan dari hewan yang kebersihannya tidak terjaga dan dengan proses yang tidak sehat. Karena situasi ini pula, masyarakat lebih memilih platform digital dalam mencari suatu produk. Sehingga, pemilik usaha harus melihat hal ini untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat.
"Dalam situasi semacam ini, pemilik bisnis harus melatih sesuai dengan bisnis mereka. Mengikuti riset dan standar industri halal 1.0 sampai 5.0. para pemilik bisnis harus bisa masuk ke dalam bisnis digital, karena melek digital adalah salah satu aspek penting yang harus dimiliki oleh pemilik usaha," kata Sapta.
Pemilik usaha harus bisa melihat situasi yang sedang terjadi. Pandemi virus Corona tengah membuat masyarakat semakin selektif dalam memilih produk-produk yang dibelinya, terutama makanan. "Pandemi ini telah membuat kita menguasai kekuatan digital. Industri 4.0 lebih cepat dari yang pernah kita bayangkan. Dan hanya orang yang bisa merangkul hal semacam ini secara potensial akan mendapat manfaat. Dan sisanya yang tidak mau merangkul teknologi mungkin akan mendapatkan sesuai yang tidak kita inginkan," tambahnya.
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!