Qantas Batalkan Penerbangan Sampai 2021, Termasuk Bali Jakarta

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Qantas Batalkan Penerbangan Sampai 2021, Termasuk Bali Jakarta

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Rabu, 07 Okt 2020 14:41 WIB
Qantas Airways
Foto: (Qantas)
Sydney -

Langkah pembatalan penerbangan terpaksa diambil oleh maskapai Qantas di tengah pandemi hingga Maret 2021. Termasuk rute ke Bali dan Jakarta.

Dikutip dari Executive Traveller oleh detikTravel pada Rabu (7/10/2020), pembatalan itu ditandai lewat hilangnya hampir seluruh rute penerbangan internasional pada pertangahan Juli lalu.

Diketahui, pembatalan rute penerbangan internasional itu terjadi hingga Maret 2021. Akibatnya, traveler tak akan bisa memesan penerbangan sebelum bulan Maret tahun depan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Untuk bulan November mendatang misalnya, mayoritas telah dibatalkan. Termasuk rute ke Bali, Jakarta, Santiago dan rute musiman Sidney - Vancouver. Keputusan itu disebut akan terus demikian hingga update lebih lanjut.

Pembatalan hampir seluruh rute internasional hingga tahun depan juga akan memaksa Qantas menghadapi tuntutan refund dari para calon penumpang senilai 1 miliar USD atau setara dengan Rp 14 triliun. Jumlah yang tentunya tidak sedikit untuk dibayarkan ke penumpang.

ADVERTISEMENT

Kebijakan terbaru maskapai Qantas itu juga membuat traveler bingung, khususnya yang telah melakukan pemesanan jauh sebelumnya. Beberapa opsi diberikan, seperti pembatalan resmi demi full refund.

Alternatif lain seperti mengatur ulang waktu keberangkatan hingga akhir tahun 2022 mendatang juga diberikan oleh pihak Qantas. Dengan cara ini, penumpang tetap bisa mendapatkan haknya di lain waktu.

Ada juga insentif berupa penambahan nilai booking 10%-20% dalam bentuk kredit, atau menukarkan kredit itu dengan dobelan poin miles. Kabar terakhir, insentif dari Qantas adalah 20% nilai booking plus dobel Qantas point.

Kabar terkini, maskapai Qantas hanya memiliki rute internasional antara Australia dan Selandia baru yang sama-sama dianggap berhasil menekan COVID-19 di negara masing-masing.




(rdy/fem)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads