Likupang Adopsi Safe Travel untuk Gaet Wisatawan Saat Pandemi

Sebagai salah satu destinasi superprioritas, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Likupang mengadopsi standar protokol kesehatan untuk menggaet wisatawan di tengah pandemi COVID-19.

Mengusung konsep wisata berkelanjutan (sustainable tourism) KEK Likupang di Sulawesi Utara memang sejak awal menjalankan kegiatan wisata berdasarkan Sustainable Development Goals (SDG) yang dietapkan PBB. Namun di saat pandemi ini, KEK Likupang juga mengadopsi standar lain yakni Safe Travel dari World Travel & Tourism Council (WTTC).

"Safe Travel ini penting untuk mengikuti standar yang diterima internasional karena turis yang datang bukan hanya domestik. Standarnya supaya turis asing merasa aman," kata Project Head Dev. KEK Likupang, Paquita Widjaja, dalam webinar yang diselenggarakan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rabu (7/10/2020).

Menurut Paquita, Safe Travel ini dapat menjadi jaminan kenyamanan dan kepastian bagi turis untuk datang ke KEK Likupang. Sementara itu, ada 5 ranah yang sudah dilengkapi dengan standar Safe Travel yakni operator tur, pelayanan, MICE, akomodasi luar ruang dan atraksi.

Untuk operator tur, KEK Likupang menyiapkan program persiapan termasuk memberikan pengetahuan dan penerapan protokol kesehatan COVID-19 bagi pemandu wisata dan staf. Penerapan serupa berlaku untuk sektor pelayanan hotel, MICE, dan atraksi wisata.

Dalam pelaksanaannya, setiap staf akan memeriksa suhu tubuh, memastikan tamu saling menjaga jarak, membatasi kapasitas, memakai masker, dan menerapkan standar kebersihan untuk mencegah virus COVID-19.

"Tujuannya adalah untuk menyetarakan semua standarnya sehingga orang sudah tidak ragu lagi untuk datang," ujar Paquita.

Sementara itu, Paquita juga menyampaikan saat ini Likupang terus didorong menjadi green area yang rencananya sudah terwujud pada 2030. Salah satu program yang sudah dijalankan adalah zero waste di kawasan wisata.