Gawat! Ada 14 Juta Metrik Ton Sampah di Dasar Laut

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Gawat! Ada 14 Juta Metrik Ton Sampah di Dasar Laut

Ahmad Masaul Khoiri - detikTravel
Jumat, 09 Okt 2020 16:04 WIB
Serpihan mikroplastik di Samudera Atlantik beratnya bisa 21 juta ton
Ilustrasi polusi plastik dan mikroplastik (Foto: BBC Magazine)
Jakarta -

Peneliti memperkirakan adanya 14 juta metrik ton sampah mikroplastik berada di dasar laut. Kita semua tahu begitu banyak sampah mengalir ke laut tiap hari.

Diberitakan CNN, bahaya polusi plastik telah terdeteksi hingga ujung lautan. Keberadaannya ada di Antartika hingga bagian terdalam lautan.

Sebuah studi terbaru dari lembaga sains nasional Australia CSIRO dan diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Marine Science pada hari Senin menyimpulkan hal di atas. Peneliti memperkirakan ada 14 juta metrik ton mikroplastik yang berada di dasar laut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jumlah itu lebih dari 35 kali lipat lebih banyak daripada plastik yang diyakini mengambang di permukaan. Kata mereka, plastik itu telah pecah dalam bentuk yang lebih kecil, lebih kecil dari 5 milimeter.

Menggunakan kapal selam robotik, tim mengumpulkan sampel sedimen laut dalam hingga kedalaman 3.000 meter dari enam lokasi di Great Australian Bight. Pencarian diperluas hingga 380 kilometer di lepas pantai Australia Selatan.

ADVERTISEMENT

Analisis dari 51 sampel yang diambil ditemukan rata-rata 1,26 buah mikroplastik per gram sedimen. Para peneliti mengatakan itu 25 kali lebih banyak mikroplastik daripada penelitian laut dalam sebelumnya.

"Bahkan laut dalam pun rentan terhadap masalah polusi plastik," kata Justine Barrett dari CSIRO's Oceans and Atmosphere yang memimpin penelitian tersebut, dalam sebuah pernyataan.

"Pencemaran plastik yang berakhir di laut telah memburuk dan mereka terurai, berakhir sebagai mikroplastik. Hasilnya menunjukkan bahwa mikroplastik memang tenggelam ke dasar laut," imbuhnya.

Para ilmuwan menyebut sampah plastik sebagai salah satu tantangan lingkungan utama pada generasi ini. Masalahnya adalah masalah lingkungan yang diakui secara internasional.

Plastik adalah polusi yang terus-menerus yang merugikan satwa liar dan laut itu sendiri. Lalu, efek lainnya yakni kekhawatiran meningkat tentang potensi risiko kesehatan yang ditimbulkannya bagi manusia.

Masalah semakin memburuk karena produksi plastik dan polusi diperkirakan akan meningkat di tahun-tahun mendatang.

Satu studi baru-baru ini menunjukkan bahwa bahkan jika kita memulai upaya langsung dan terkoordinasi secara global untuk mengurangi konsumsi plastik, diperkirakan masih ada 710 juta metrik ton plastik yang akan mencemari lingkungan pada tahun 2040.

(msl/ddn)

Hide Ads