Wisata China Hidup Lagi, Phuket Jadi Kota Hantu, Bali Bagaimana?

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Wisata China Hidup Lagi, Phuket Jadi Kota Hantu, Bali Bagaimana?

Femi Diah - detikTravel
Sabtu, 10 Okt 2020 05:02 WIB
BEIJING, CHINA - OCTOBER 04: A Chinese tourist poses as her photo is taken by a friend as they visit a crowded section of the Great Wall at Badaling after tickets sold out during the Golden Week holiday on October 4, 2020 in Beijing, China. Officials are expecting the Golden Week holiday to boost Chinas consumer economy as people were encouraged to use the eight-day break to travel and spend. Tourist sites including the Great Wall were packed, with tickets selling out most days given pandemic restrictions and capacity capped at 75%. (Photo by Kevin Frayer/Getty Images)
Badaling, salah satu rute Tembok Besar China, disesaki pengunjung. (Getty Images/Kevin Frayer)
Jakarta -

Wisata China hidup lagi menjadi tanda pandemi virus Corona sudah usai di Negeri Panda itu sedangkan Phuket masih menjadi kota hantu. Bagaimana Bali dan Jakarta?

China memang sedang merayakan hari libur nasional Golden Week. Liburan Golden Week tahun 2020 ini spesial. Peringatan Festival Pertengahan Musim Gugur ini bertepatan dengan berdirinya Republik Rakyat China.

Warga pun keluar rumah, untuk bepergian dan plesiran. Mereka tak takut lagi tertular virus Corona. Faktanya, tempat-tempat wisata dipenuhi wisatawan lokal. Termasuk, Tembok Besar China. Foto-foto menunjukkan turis lokal memenuhi spot favorit Great Wall lewat Badaling.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

BBC memprediksi sekitar 550 juta orang akan melakukan perjalanan domestik selama libur 8 hari pada 1-7 Oktober 2020 itu. Menurut media lokal China, jumlah perjalanan domestik pada Kamis (1/10/2020) mencatat rekor tertinggi sejak Februari 2020, yakni sebanyak 13 juta perjalanan.

Sementara itu, untuk layanan kereta api China, jumlah perjalanan diprediksi mencapai 108 juta selama 8 hari. Begitu pula penerbangan domestik, jumlahnya naik sekitar 10,5 persen dibandingkan tahun lalu.

ADVERTISEMENT

Selain itu, ribuan orang terlihat menghadiri upacara pengibaran bendera di Tianamen Square. Ini dilakukan untuk memperingati 71 tahun berdirinya RRC.

Sebaliknya, Phuket sebagai tempat favorit wisatawan nomor dua di Thailand masih menjadi kota hantu. Sebanyak 3.000 hotel di Phuket tutup. Begitu pula, bar, restoran, dan cafe. Pantai-pantai di kawasan itu kosong-melompong.

Pandemi COVID-19 berdampak pada aktivitas di kawasan Phuket, Thailand. Kawasan yang biasa ramai wisatawan itu tampak sepi bak kota hantu.Pandemi COVID-19 berdampak pada aktivitas di kawasan Phuket, Thailand. Kawasan yang biasa ramai wisatawan itu tampak sepi bak kota hantu. Foto: AFP/LILLIAN SUWANRUMPHA

Pengusaha dan pekerja wisata tak sedikit yang banting setir atau memilih pulang kampung. Mereka yang alih profesi sebagian menjual makanan di pinggir jalan.

Senada, Bali juga belum bisa berkutik karena virus Corona. Sepanjang Agustus, tercatat cuma ada 22 wisatawan mancanegara yang datang. Imbasnya, okupansi hotel terjun bebas. Kini tinggal sekitar 4 persen. Selain itu, lebih dari 100.000 pekerja wisata di Pulau Dewata terkena PHK.

Desa PanglipuranDesa Panglipuran Foto: (Lena Ellitan/d'travelers)

Wisata Jakarta juga mati langkah. Selain COVID-19, ibu kota sedang tidak baik-baik saja. Warga turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap Omnimbus Law Undang-Undang (UU) Cipta Kerja.

Sejumlah fasilitas umum dan area plesiran di Jakarta rusak. Tapi, transportasi umum cepat pulih.

Semoga wisata Phuket, Bali, Jakarta, dan dunia segera bisa meniru wisata China.




(fem/fem)

Hide Ads