Sekelompok arkeolog di Thailand menyusuri sebuah gua di Bangkok. Tak disangka, mereka menemukan lukisan kuno yang diperkirakan berasal dari ribuan tahun lalu.
Dikutip dari SCMP oleh detikcom, arkeolog bernama Kanniga bersama tim kecilnya berjalan menelusuri Taman Nasional Sam Roi Yot yang terletak di barat daya Bangkok. Mereka mengikuti seorang penjaga hutan yang memegang parang saat dia menebas jalan setapak.
Melewati tumbuhan berduri, berjalan di atas pendakian terjal dengan medan tebing berbatu, mereka telah memasuki 40 gua tanpa hasil. Sampai mereka menemukan lukisan berharga di gua yang terakhir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berteriak ketika kamu menemukan lukisan itu," katanya sambil menunjuk gambar dengan berwarna karat yang terlihat seperti manusia yang berpegangan tangan.
![]() |
Kendati dalam gelap, arkeolog berhasil melakukan pemeriksaan dengan cermat. Mereka menggunakan aplikasi telepon genggam untuk mengungkap sebuah gambar.
"Mereka pra sejarah, sekitar 2.000 hingga 3000 tahun," kata Kanniga.
![]() |
Thailand menemukan kuil hingga kota kuno, misalnya seperti reruntuhan di bekas ibu kota bersejarah Ayutthaya dan bagian utara Chiang Mai yang telah menarik wisatawan domestik hingga internasional.
"Banyak dari pekerjaan utama mereka hanya melestarikan apa yang telah ditemukan dan itu sudah memakan banyak waktu," kata seorang ahli di pusat arkeologi dan seni rupa regional Asia Tenggara.
Ada banyak tempat di Thailand yang belum dijelajahi," dia menambahkan.
Penduduk setempat mungkin sering menjelajahi gua untuk mengumpulkan guano atau kotoran kelelawar yang digunakan sebagai pupuk. Namun, mereka tidak memperhatikan seni dindingnya.
"Kami tidak tahu apa yang akan kami temukan," kata arkeolog berusia 40 tahun itu saat dia menunduk ke dalam gua.
"Gua Tanah Liat' tersebut mendukung hipotesis arkeolog bahwa daerah Sam Roi Yot pernah menjadi rumah bagi orang-orang prasejarah.
Kaninga mengawasi enam provinsi di Departemen Seni Rupa Ratchaburi dan sebelumnya juga menghabiskan waktu untuk menilai situs sejarah guna menentukan usia dan asalnya.
"Arkeolog asing biasanya mengkhususkan diri pada satu hal, tapi di Thailand kami perlu melakukan segalanya," kata Kanniga.
(elk/elk)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda
Bandara Kertajati Siap Jadi Aerospace Park, Ekosistem Industri Penerbangan