Di tengah turunnya jumlah penumpang pesawat, sektor kargo masih menjadi penolong bagi maskapai dan bandara. Volumenya terus meningkat.
Lewat siaran pers yang diterima detikTravel, Senin (12/10/2020), Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan kalau angkutan kargo pada kuartal tiga 2020 cukup bagus.
"Dampak dari pandemi ini memang ada dan dirasakan juga di angkutan kargo. Namun demikian pasar kargo masih terjaga," kata Awaluddin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Awaluddin menjelaskan, peningkatan volume angkutan kargo di bandara AP II dimulai pada Juli 2020. Sepanjang 1-31 Juli 2020, AP II mencatat volume angkutan kargo secara kumulatif di 19 bandara mencapai 49,07 juta kilogram atau naik sekitar 14 lersen dibandingkan Juni sebanyak 43,16 juta kilogram.
Kemudian pada Agustus 2020, volume angkutan kargo stabil sekitar 49 juta kilogram. Awaluddin mengatakan, tren peningkatan volume kargo berlanjut pada September 2020 mencapai 53,90 juta kilogram atau meningkat sekitar 10 persen dibandingkan Agustus 2020.
![]() |
Secara kumulatif, kata dia, sepanjang kuartal tiga 2020 volume angkutan pesawat kargo di 19 bandara AP II tercatat sekitar 151,97 juta kilogram.
"Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar dan tersibuk di Indonesia, volume angkutan kargo periode Juli hingga September 2020 mencapai sekitar 120,75 juta kilogram," ungkap Awaluddin.
Baca juga: Lihat Foto Ini Jadi Kangen Naik Pesawat |
Dia menuturkan, kelancaran penanganan kargo di bandara-bandara AP II turut mendorong tumbuhnya volume angkutan kargo di tengah pandemi. Awaluddin mengharapkan tren kenaikan tersebut terus berlanjut hingga akhir 2020.
"AP II, maskapai, dan stakeholder lainnya memastikan penanganan kargo berjalan lancar guna turut mendukung kinerja sektor logistik nasional di tengah pandemi ini," tutup Awaluddin.
Di bulan Juli lalu, maskapai Garuda Indonesia termasuk salah satu yang aktif menggenjot layanan kargo. Oleh Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, layanan kargo menjadi penyelamat di saat pandemi.
"Kargo akan menjadi salah satu core business (bisnis utama) yang memberikan kontribusi pendapatan Garuda," kata Irfan usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR di Jakarta, Selasa (14/7).
Komentar Terbanyak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!