Pemerintah Australia sedang membicarakan tentang perjalanan bebas karantina dengan sejumlah negara. Sementara ini, Amerika Serikat (AS) dan Eropa belum masuk daftar.
Australia menutup perbatasannya semenjak Maret lalu. Dan sekarang mereka mencatat 27.263 kasus dan 898 kematian karena virus Corona.
Mulai akhir pekan lalu, warga Selandia Baru bisa melakukan perjalanan ke beberapa negara bagian Australia seperti New South Wales, Canberra, dan Northern Territory tanpa harus dikarantina. Namun mereka harus dikarantina di hotel sekembalinya ke rumah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dilansir dari BBC, Selasa (13/10/2020), pemerintah Australia sedang mencanangkan perjalanan bebas karantina dengan beberapa negara, dan di tahap awal itu adalah Selandia Baru. Kemudian bakal berlanjut dengan Jepang, Singapura, Korea Selatan dan negara Kepulauan Pasifik.
Baca juga: Pantai Bondi Sydney akan Diprivatisasi? |
Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan telah berbicara tentang travel bubble alias gelembung perjalanan dengan rekan-rekannya di Jepang, Korea Selatan dan beberapa negara Pasifik. Sementara Menteri Luar Negeri Negeri Kanguru itu Marise Payne mengadakan pembicaraan di Singapura.
"Tapi kita harus berhati-hati dalam hal ini, sangat harus hati-hati. COVID-19 belum pergi ke mana pun. Masih ada. Dan, hari ini tidak kalah agresif dibandingkan enam bulan lalu," kata Morrison.
Menteri Pariwisata Australia Simon Birmingham ikut memperingatkan bahwa perjalanan ke negara lain berisiko tinggi. Makanya, traveling ke AS dan Eropa tidak mungkin terjadi hingga akhir 2021.
"Prospek membuka perjalanan luas dengan negara-negara berisiko tinggi akan tetap sangat bergantung pada vaksinasi yang efektif atau terobosan besar lainnya dalam pengelolaan Covid," katanya.
Teruntuk kondisi Australia saat ini, Melbourne telah melonggarkan pengunciannya dengan akan memberi izin untuk buka dan makan di luar ruangan akan dilanjutkan pada 19 Oktober. Sejumlah laporan juga menyebutkan jika ada penurunan kasus di Melbourne.
Pemerintah Queensland mengatakan pada hari Jumat akan membuat keputusan untuk membuka kembali perbatasan pada akhir bulan ini. Hingga saat ini, negara telah mencapai 28 hari tanpa transmisi komunitas.
Selanjutnya, untuk perbatasan Australia Barat ditutup untuk seluruh Australia. Pemerintah di sana mengatakan tidak akan membuka kembali perbatasan sampai April, menurut media lokal.
(sym/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum