Akibat Demo Ricuh, Jumlah Kunjungan Wisatawan Malioboro Menurun

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Akibat Demo Ricuh, Jumlah Kunjungan Wisatawan Malioboro Menurun

Pradito Rida Pertana - detikTravel
Selasa, 13 Okt 2020 18:40 WIB
Kepala Dispar DIY, Singgih Rahardjo.
Foto: Kepala Dispad DIY, Singgih Rahardjo (Pradito Rida Pertana/detikcom)
Yogyakarta -

Jumlah kunjungan wisatawan di Malioboro mengalami penurunan pasca demo ricuh hari Kamis (8/10). Dispar DIY berharap kejadian serupa tak terjadi lagi karena dapat mempengaruhi pariwisata.

"Jadi ada penurunan pengunjung di Malioboro pasca demo yang diwarnai aksi anarkis," kata Kepala Dinas Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Singgih Rahardjo saat ditemui wartawan di Kompleks Kantor Gubernur DIY, Kecamatan Danurejan, Kota Yogyakarta, Selasa (13/10/2020).

Pasalnya, dari pengecekan data pada aplikasi Visiting Jogja. Di mana biasanya saat weekend terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisatawan dibanding weekday.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dibanding sebelum dan setelah kejadian ada penurunan. Biasanya Sabtu lebih dari 20 ribu kemarin kurang dari 20 ribu bahkan turun sekitar 5 ribu. Kemudian hari minggu juga sama ada sekitar penurunan yang hampir sama," ucap Singgih.

ADVERTISEMENT

Padahal, sedari kemarin pihaknya sudah mulai menggeliatkan sektor pariwisata dengan mendorong penerapan protokol kesehatan, kebersihan, keamanan dan kemarin cukup bagus dampaknya untuk pariwisata. Bahkan hal tersebut membuat wisatawan percaya diri untuk datang Yogyakarta.

"Tetapi dengan adanya seperti itu (demo ricuh), insiden itu tentu langsung terdampak seperti weekend kemarin. Karena itu saya berharap ini tidak berkepanjangan dan tidak ada insiden lagi sehingga kita terus menjaga kondisi ini supaya lebih baik lagi," ujarnya.

Singgih menyebut, pihaknya saat ini tengah berupaya menyampaikan kepada masyarakat dan wisatawan dengan berita-berita positif. Salah satunya sepanjang Malioboro saat weekend ada bregada yang berjaga untuk melakukan pendekatan kultural kepada wisatawan.

"Tentu kemudian kita bersama-sama menjaga semua, seperti strategi komunikasi menyampaikan dengan berita-berita positif misal sepanjang Malioboro ada bregada yang mengingatkan tentang budaya Yogya pariwisata Yogya agar masyarakat merasa tenang. Karena pendekatan kultural jauh lebih efektif dari pada harus berseragam," ucapnya.




(elk/elk)

Hide Ads