4 Fakta Unik Shinkansen yang Kini Sepi Penumpang Akibat Corona

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

4 Fakta Unik Shinkansen yang Kini Sepi Penumpang Akibat Corona

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 13 Okt 2020 19:03 WIB
Stasiun Tokyo adalah salah satu stasiun yang menyediakan layanan kereta cepat shinkansen. Keramaian para penumpang shinkansen berlangsung sejak pagi.
Foto: Shinkansen (Hans Henricus/detikcom)
Tokyo -

Akibat pandemi COVID-19, Shinkansen kini sepi penumpang. Berikut beberapa fakta menarik tentang Shinkansen yang perlu traveler tahu:

Shinkansen pertama kali diresmikan pada 1 Oktober 1964. Selama 56 tahun beroperasi, Shinkansen menjadi simbol majunya Jepang dalam bidang teknologi transportasi, terutama soal kereta api.

Dari sejak pertama kali beroperasi sampai sekarang, Shinkansen sudah mengangkut lebih dari 10 miliar penumpang. Namun sekarang gara-gara pandemi Corona, penumpang Shinkansen menurun drastis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikumpulkan detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (13/10/2020), berikut 4 fakta menarik soal Shinkansen:

1. Shinkansen Tidak Boleh Terlambat 1 Menit Pun


Terlambat adalah sebuah kata yang haram bagi operator Shinkansen, walaupun hanya 1 menit, terlambat adalah terlambat dan itu adalah hal yang sangat memalukan bagi orang Jepang.

ADVERTISEMENT

Bagi Shinkansen, terlambat 1 menit adalah terlambat yang sesungguhnya. Jadwal kereta peluru ini harus tepat waktu, tidak kurang tidak juga lebih!

Kalau terlambat sampai 5 menit, maka Japan Railways selaku operator kereta api Shinkansen di Jepang harus menjelaskan penyebab keterlambatan itu kepada pemerintah dan juga rakyat. Mereka juga kadang membuat iklan atau menjelaskan kepada perusahaan tempat karyawan bekerja jika karyawan mereka telat ngantor karena kereta telat.

Artinya, tidak ada kompromi bagi Shinkansen soal ketepatan waktu. Terlambat 1 menit saja tidak boleh, apalagi terlambat sampai 5 menit.

2. Shinkansen Tidak Pernah Kecelakaan


Tahukah kamu, meski bisa melaju hingga kecepatan 360 kilometer per jam, Shinkansen belum pernah mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa.

Zero Accident itu sudah berlangsung sejak 56 tahun terakhir alias sejak pertama kali Shinkansen meluncur di Jepang. Hanya ada beberapa kejadian minor saja, seperti percobaan bunuh diri atau terjepit pintu.

Shinkansen juga dilengkapi alat pendeteksi gempa dan rem angin yang mumpuni. Begitu ada gempa Bumi, Shinkansen akan berhenti dan penumpang bisa langsung menyelamatkan diri.

ShinkansenShinkansen saat sedang melaju Foto: (iStock)



3. Di Dalam Shinkansen Sangat Hening


Meski melaju dengan kecepatan ratusan kilometer per jam, di dalam Shinkansen, traveler tidak akan mendengar suara bising dari mesin kereta tersebut. Begitupun ketika traveler berada di luar kereta Shinkansen.

Orang-orang tidak akan kebisingan saat Shinkansen lewat. Itu karena Shinkansen melaju tidak pernah menghasilkan suara melebihi 75 desibel (satuan untuk mengukur intensitas suara). Semua itu berkat teknologi yang diciptakan oleh para insinyur Jepang.

Sebagai gambaran, mobil yang melaju pada kecepatan 65 kilometer per jam akan menghasilkan 77 desibel suara. Itu artinya, lebih berisik mobil di jalan dibanding Shinkansen yang melaju dengan super cepat. Kalau traveler menyimpan gelas di meja yang disediakan, gelas itu pun takkan tumpah karena kereta minim getaran.

4. Membungkuk Saat Lewat Gunung Fuji


Bagi orang Jepang, Gunung Fuji dianggap gunung yang paling suci di Jepang. Jadi jangan heran kalau Shinkansen melintas di depan Gunung Fuji, para petugas Shinkansen yang notabene orang Jepang asli akan membungkukkan badan begitu melewati gunung itu.




(wsw/ddn)

Hide Ads