Tiket Shinkansen Sudah Diskon 50%, Tapi Tetap Sepi Penumpang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Tiket Shinkansen Sudah Diskon 50%, Tapi Tetap Sepi Penumpang

Wahyu Setyo Widodo - detikTravel
Selasa, 13 Okt 2020 15:01 WIB
Tokyo -

Shinkansen sudah menawarkan diskon tiket hingga 50% buat para penumpang sampai 31 Maret 2021. Namun akibat pandemi COVID, Shinkansen tetap masih sepi peminat.

Sudah beberapa bulan ini Shinkansen kehilangan penumpang. Di media sosial, ada banyak traveler yang membagikan foto Shinkansen dalam kondisi kosong melompong. Hanya ada beberapa orang penumpang saja dalam satu gerbong.

Sejak ada pandemi COVID-19, warga Jepang memang lebih memilih untuk berdiam diri di rumah. Mereka hanya keluar rumah jika ada keperluan yang mendesak. Turis mancanegara juga masih belum diizinkan masuk secara massif ke Jepang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal tiket Shinkansen sudah didiskon hingga 50% oleh pemerintah Jepang. Diskon tiket Shinkansen ini berlaku mulai dari tanggal 20 Agustus 2020 hingga 31 Maret 2021 tahun depan.

ADVERTISEMENT




Dilansir detikTravel dari beberapa sumber, Selasa (13/10/2020), harga tiket Shinkansen dari Tokyo ke Akita yang biasanya dijual 17.920 Yen (sekitar Rp 2,5 juta), kini harganya cuma tinggal 8.950 Yen (sekitar Rp 1,2 juta) saja.

Promo diskon 50% ini dihadirkan East Japan Railway (JR) dalam rangka kampanye mereka dengan tajuk Tabi ni Deyou atau Let's Go On A Journey. Kampanye tersebut digelar untuk mendorong lagi wisata domestik di Jepang.

Traveler bisa membeli tiket Shinkansen yang diskon 50% itu dari website resmi East JR. Perlu diingat, tiket tersebut bisa dibeli minimal 20 hari sampai 1 bulan, sebelum hari H keberangkatan.

Untuk rute Shinkansen yang tiketnya didiskon 50%, berikut daftar lengkapnya:

1. Hayabusa: Tokyo - Morioka (Prefektur Iwate)
2. Hayabusa: Tokyo - Stasiun Shin-Hakodate-Hokuto (Hokkaido)
3. Yamabiko: Tokyo - Fukushima
4. Nasuno: Tokyo - Nasushiobara (Tochigi)
5. Komachi: Tokyo - Akita
6. Tsubasa: Tokyo - Shinjo (Yamagata)
7. Toki: Tokyo - Jomo-Kogen (Gunma)
8. Tanigawa: Tokyo - Niigata
9. Asama: Tokyo - Nagano
10. Kagayaki: Tokyo - Kanazawa (Ishikawa)
11. Hakutaka: Tokyo - Itoigawa (Niigata)

Harapannya dengan kampanye ini agar orang-orang Jepang akan mulai menggunakan lagi kereta cepat Shinkansen. Namun sampai sekarang, harapan tersebut masih belum terpenuhi.

Di bulan Agustus, penumpang East Japan Railway anjlok sampai 74% jumlahnya dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 lalu. Nilai kerugian yang diderita East Japan Railway ditaksir mencapai 418 miliar yen.

Harga saham kedua perusahaan operator Shinkansen, baik East JR maupun West JR, pun turun sebesar 33% dan 29,5%. Kerugian tersebut termasuk yang terparah sejak jaringan kereta api di Jepang diprivatisasi pada tahun 1987.

Menurut Hiroshige Muraoka, peneliti dari Nomura Research Intitute, keadaan ini tentu akan membuat operator Shinkansen kesulitan untuk kembali mencatatkan laba, bahkan nanti ketika pandemi Corona sudah berakhir.

(wsw/ddn)

Hide Ads