Tak sedikit maskapai baik dalam atau luar negeri yang keok dihantam COVID-19. Namun, AirAsia Group punya modal khusus untuk bertahan.
Hal itu diungkapkan oleh CEO AirAsia Group, Tony Fernandes dan CEO airasia.com, Karen Chan dalam roundtable media via Zoom Selasa siang (13/10/2020).
Untuk bertahan, AirAsia Group punya modal besar berupa database dari para penumpangnya yang loyal. Walau bukan berupa nominal layaknya modal profesional, database merupakan modal tak ternilai di dunia digital.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami punya database yang besar dan kami mengetahui konsumen dengan sangat baik. Dengan cara itu kami dapat melakukan prediksi. Dalam waktu dekat kami juga akan melakukan sejumlah perubahan yang personal," ujar Karen.
Untuk bertahan di situasi sulit, maskapai yang baik tentu dapat melihat tren dan keinginan dari para penumpangnya. Beruntung, AirAsia menyadari poin penting tersebut.
Salah satu langkah nyata mereka adalah dengan merilis aplikasi serba bisa airasia.com di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Senin kemarin (12/10). Melalui aplikasi yang bergerak di tiga sektor utama (travel, e-commerce dan fintech), AirAsia berhasil melakukan diversifikasi produk di luar jasa utama mereka.
"Ini adalah pendekatan kami di AirAsia. Kami akan menjawab tantangan dengan airasia.com. Kami memberikan nilai terbaik kami," tutup Karen.
Untuk pasar Indonesia yang dianggap sebagai salah satu market terbesar AirAsia, sejumlah ide juga tengah disiapkan untuk menyambut tahun 2021. Mulai dari promo buy now pay later, hingga wisata medis dan wisata muslim.
(rdy/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol