Qantas telah melakukan penerbangan perdana tanpa tujuan atau ke antah-berantah. Traveler diajak maskapai untuk terbang selama tujuh jam.
Penerbangan ke antah-berantah dari Qantas berangkat dan mendarat dari Sydney pada Sabtu, 10 Oktober lalu. Pesawat QF787 terbang di atas kota metropolitan Australia, masuk ke Teluk Byron, Gold Coast, Great Barrrier Reef dan Uluru.
Qantas melakukan penerbangan ke antah-berantah untuk mendapat pendapatan juga mengakomodasi traveler yang kangen terbang. Di sisi lain, pesawatnya banyak yang dikandangkan karena larangan terbang di rute internasional.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penerbangan ini, para frequent flyer Qantas diperbolehkan menukarkan poinnya. Ada yang bisa duduk di kelas bisnis karena poin terlampau banyak.
Tiket ke antah berantah Qantas ludes terjual dalam waktu kurang dari 10 menit yang ditawarkan pada September lalu. Hanya ada 150 kursi, mencakup kelas bisnis, ekonomi premium, dan ekonomi dengan biaya mulai dari AUD 787 hingga 3.787.
Tiket ini hanya tersedia untuk penduduk Australia, karena perbatasan Australia telah ditutup sejak Maret.
Namun, penerbangan tersebut menimbulkan kontroversi. Kritik menunjukkan bahwa tanpa alasan untuk berpindah dari A ke B, penerbangan ini dianggap memperparah kerusakan lingkungan.
Maskapai utama Australia, Qantas, menggunakan Boeing 787 Dreamliner. Traveler bisa melihat landmark Australia dari titik pandang yang spektakuler saat pesawat sesekali turun ke ketinggian 1.219 meter.
Janji dari pemandangan yang tak terkalahkan inilah yang mendorong profesional keuangan dan penggemar penerbangan Ke Huang untuk membeli tiket ekonomi. Ia juga naik di penerbangan QF787.
![]() |
Pemandangan dan implikasi lingkungan
Penumpang yang menaiki pesawat ditawari goodie bag untuk memperingati acara tersebut. Bantal kursi dibordir dengan nama penerbangan.
Wisatawan pun menyukai makanan Australia klasik dalam edisi itu. Tidak ada hiburan dalam pesawat, sebaliknya lanskap di luar jendela menjadi fokusnya.
Segera setelah penerbangan lepas landas, Kota Sydney yang diterangi sinar matahari pagi jadi pemandangan pencicipnya. Penumpang mulai mengambil foto dari jendela.
7Boeing 787 Dreamliner dikenal dengan jendelanya yang besar. Pesawat ini ideal untuk tamasya udara.
Di kabin ekonomi, kursi tengah dibiarkan kosong untuk jarak sosial. Suasana di dalam kabin dikatakan terasa menyenangkan dan berhawa positif.
Kata para penumpang, tidak terasa aneh meski mereka kembali ke tempat memulai perjalanan setelah tujuh jam berlalu.
Penerbangan ke antah berantah juga mendapat kritik karena Qantas mengatakan akan mengimbangi 100% emisi karbon penerbangan. Tapi, emisi yang keluar sudah berkontribusi dalam kerusakan iklim, dalam hal ini Friends of the Earth yang bersuara.
Karena perjalanan internasional terus dibatasi, penerbangan tanpa tujuan jadi sebuah tren. Pada bulan Agustus, EVA Air mengoperasikan penerbangan yang berbasis di Taiwan menggunakan pesawat A330 Dream bertema Hello Kitty.
Sementara itu, All Nipon Airways (ANA) juga mengoperasikan penerbangan wisata singkat di Jepang pada Agustus. Maskapai itu berusaha meniru pengalaman resor Hawaii dengan 300 penumpang naik penerbangan selama 1,5 jam.
Qantas saat ini merencanakan penerbangan sewa melintasi Antartika yang dimulai pada November. Penerbangan ini memungkinkan penumpang di 787 Dreamliner menikmati pemandangan es di antara lepas landas dan mendarat yang juga dari Sydney.
(msl/fem)
Komentar Terbanyak
Penumpang Hilang HP di Penerbangan Melbourne, Ini Hasil Investigasi Garuda
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Ada Apa dengan Garuda Indonesia?