Greg King dan istrinya Georgia terkatung-katung di Kanada dengan masa berlaku visa yang hampir habis. Maskapai Air Canada belum juga memastikan penerbangan ke Australia.
Greg dan Georgia sedang kalut. Rencana untuk pulang ke negara asal, Australia, masih gelap karena Air Canada belum memastikan operasionalnya lagi.
Sedikit kegembiraan dirasakan setelah mereka bisa memastikan kepulangan dua anjing yang dimiliki. Karena, sedang ada penerbangan repatriasi untuk hewan peliharaan bagi warga Australia yang terjebak di Kanada karena pandemi virus Corona.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut keterangan pemerintah Australia, selain Greg dan Georgia, sekitar 640 warga Australia lain terkunci di Kanada.
Ya, selama pandemi COVID-19 ini hanya beberapa ratus orang yang diizinkan terbang ke setiap bandara internasional di Australia setiap pekan. Itu untuk menghindari penggunaan hotel yang berlebihan dan memudahkan pemantauan karantina.
Akibatnya, banyak maskapai penerbangan, seperti Air Canada, memilih untuk membatalkan penerbangan ke Australia hingga beberapa bulan mendatang.
Greg datang ke Kanada dengan visa kerja pada pertengahan Oktober tahun lalu. Mereka awalnya berencana untuk kembali pada Mei, tetapi penerbangan itu dibatalkan pada akhir Maret.
Upaya untuk memesan penerbangan sejak itu tidak berhasil. Mereka dapat menjadwalkan dua anjing mereka dalam penerbangan repatriasi yang dimaksudkan untuk menyelamatkan hewan peliharaan yang terjebak di luar negeri karena pembatasan perjalanan yang ketat pada hewan, tetapi belum menemukan tempat duduk sendiri.
"Ada penerbangan charter yang telah disiapkan untuk semua hewan yang terdampar di Kanada, mereka mencoba untuk kembali ke Australia. Jadi untungnya kami bisa membawa dua anjing kami dalam penerbangan itu," kata Greg.
"Kami tidak pernah berpikir bahwa ini bakal menjadi masalah namun kini betul-betul menjadi kasus yang kami hadapi. Mereka akan pergi pada 5 November dan kami akan berada di sini untuk mencari jalan pulang diri kami sendiri,' ujar Greg.
Padahal, visa kerja mereka akan segera kedaluwarsa. Sementara itu, hingga saat ini belum ada kepastian untuk kembali ke Australia. Penerbangan pulang mereka naik Air Canada pada 26 Oktober diundur, dan diundur lagi, sebelum dibatalkan seluruhnya.
"Saya sangat frustrasi dan bingung," katanya.
Yang menyedihkan, Air Canada hanya menawarkan voucher untuk mengganti penerbangan mereka, bukan pengembalian uang. Dan dengan tidak adanya penerbangan Air Canada yang dijadwalkan ke Australia selama berbulan-bulan, kemungkinan besar mereka tidak akan menggunakan maskapai yang sama lagi.
Greg dan Georgia pun harus merogoh kantong lagi untuk mencari penerbangan lain. "Ini akan memotong tabungan kami dan kami tidak tahu kapan kami akan bisa pulang," kata Georgia.
Greg King mengatakan mereka telah menghubungi pemerintah Australia, konsulat di Vancouver, dan bahkan kedutaan AS - untuk mengetahui apakah mereka bisa menuju ke Los Angeles dan terbang dari sana, namun tidak mendapatkan respons apapun.
(fem/ddn)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Tragedi Juliana di Rinjani, Pakar Brasil Soroti Lambatnya Proses Penyelamatan