Pandemi Usai atau Tidak, Maskapai Ini Jual Kursi Tengah Tahun Depan

Berbagai maskapai penerbangan masih mengosongkan kursi tengah pesawat untuk menjaga jarak antar penumpang. Lalu kapan kebijakan ini akan dicabut?

Dikutip dari Fox News Travel oleh detikcom, Minggu (18/10/2020), salah satu maskapai penerbangan Amerika Serikat (AS), Delta Airlines, berencana mengisi kembali kursi tengah mereka.CEO Delta Airlines, ED Bastian, memperkirakan rencana itu diterapkan pada pertengahan 2021.

Tapi, pelaksanaan kebijakan itu bakal mempertimbangkan sejumlah hal. Termasuk, tanggapan penumpang.

"Ini akan (berdasarkan) pada sentimen konsumen dan kepercayaan dalam perjalanan udara," kata Bastian.

Bastian menambahkan, selain berdasarkan penumpang, kebijakan pengisian kembali kursi tengah juga berdasarkan pada peningkatan kepercayaan pada perjalanan udara.

"Kami mendapat banyak studi yang keluar dari para ahli tentang keamanan perjalanan udara. Suatu saat di paruh pertama tahun depan," Bastian menambahkan.

"Tapi kami belum menentukan tanggalnya," dia mengungkapkan.

Delta Airlines merupakan satu-satunya maskapai penerbangan yang berbasis di Amerika Serikat yang berjanji untuk mengosongkan kursi tengah pesawat hingga akhir tahun. Kebijakan itu diterapkan sesuai dengan protokol kesehatan saat pandemi COVID-19. Penumpang diminta untuk menjaga jarak.

Maskapai penerbangan lain, seperti Alaska Airlines dan Southwest Airlines, mengumumkan akan mengosongkan kursi tengah untuk penumpang hingga 30 November 2020. Sementara itu, Hawaiian Airlines akan memblokir kursi tengah pesawat hingga 15 Desember 2020.

Kemudian, maskapai JetBlue belum menentukan waktu untuk membuka kembali kursi tengah untuk penumpang namun maskapai tersebut melalui situs mereka untuk menambah kuota penumpang saat liburan. Tapi, JetBlues menjadi jumlah maksimal penumpang kurang dari 70 persen kursi.

Menurut Forbes, maskapai lainnya termasuk United Airlines, American Airlines dan Spirit Airlines masih menjual kursi tengah pesawat. Akan tetapi, American dan United Airlines mengizinkan penumpang untuk mengubah penerbangan mereka secara gratis jika situasi pesawat terlalu ramai.