Kloter Pertama Turis Asing ke Thailand Cuma 41 Orang

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Kloter Pertama Turis Asing ke Thailand Cuma 41 Orang

Femi Diah - detikTravel
Rabu, 21 Okt 2020 08:40 WIB
Koh Tao merupakan salah satu destinasi wisata terindah di Thailand. Namun nama Koh Tao kini dijuluki dengan
Foto: Taco Lohrman/Akisoto.com
Jakarta -

Thailand kembali membuka pintu untuk turis asing. Tapi, cuma sedikit yang berminat plesiran di negeri gajah putih itu, 41 orang.

Thailand membuka wisata internasional lagi saat pandemi virus Corona dengan memberikan visa khusus turis. Sebelumnya, wisata Thailand tutup selama tujuh bulan.

Dengan visa khusus turis itu, pengunjung memiliki masa tinggal 90 hari yang dapat diperpanjang dua kali, dan bisa menambahkan hingga sekitar 9 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Turis dari China menjadi yang pertama. Wisatawan dari Shanghai tiba di Bandara Suvarnabhumi Bangkok Selasa (20/10/2020) malam. Mereka dijadwalkan selama 30 hari di Thailand. Itu termasuk karantina selama 14 hari.

Jumlah turis asing pertama yang diinformasikan masuk Thailand itu naik turun setiap harinya. Awalnya, sempat disebut rombongan pertama yang datang sekitar 120 hingga 150 wisatawan dengan tiba di Phuket awal bulan ini dari Guangzhou, Cina. Tapi, penerbangan ditunda.

ADVERTISEMENT

Beberapa hari kemudian, seorang juru bicara dari Kementerian Luar Negeri mengumumkan bahwa tidak ada seorang pun dari Guangzhou yang benar-benar mengajukan visa dan badan pariwisata Thailand menyebut daftar itu merupakan mereka yang tertarik, bukan yang bikin visa.

Bahkan, penerbangan pada Selasa itu dijadwalkan akan menarik 120 hingga 150 wisatawan, tetapi sekarang turun menjadi 41, menurut Pattaya News.

Gubernur Otoritas Pariwisata Thailand Yuthasak Supasorn tidak menjelaskan kenapa hanya ada jumlah kecil wisatawan yang datang hari ini. Tapi, dia meyakinkan kalau protes yang sedang berlangsung di Bangkok bukanlah faktor penyebabnya.

Setelah tiba di Bangkok, wisatawan asing itu akan diuji COVID-19 dan diharuskan mendaftar dengan aplikasi pelacakan COVID-19. Mereka kemudian akan dipindahkan ke akomodasi karantina bersertifikat untuk tinggal selama 14 hari ke depan.

"Jika gelombang pertama turis China dianggap berpotensi berhasil, TAT mungkin akan mengusulkan gagasan untuk meningkatkan lebih banyak turis ke CCSA (Pusat Administrasi Situasi COVID-19) dan pemerintah."




(fem/fem)

Hide Ads