RedDoorz sempat mengalami anjloknya okupansi hotel karena pandemi COVID-19. Namun mereka perlahan bangkit dan kini okupansinya meningkat 50 persen.
Sebagai platform pemesanan dan manajemen hotel online, RedDoorz tak menampik bahwa masa-masa pandemi telah merugikan bisnis mereka. Vice President (VP) Operations of RedDoorz, Adil Mubarak mengatakan bulan Maret 2020 merupakan titik terendah RedDoorz di Indonesia karena okupansi menurun tajam.
"Paling anjlok bulan Maret. Hampir 30 persen penurunannya," katanya dalam diskusi virtual pada Kamis (22/10/2020).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adil mengatakan, untuk mengatasi hal tersebut, RedDoorz mencoba menerapkan standar kebersihan dan kesehatan pada hotel. Kebijakan ini diambil sesuai juga dengan temuan riset McKinsey yang menyatakan 44 persen responden lebih memilih bepergian di dalam negeri dan mengutamakan kesehatan dan keamanan ketika bepergian.
Baca juga: RedDoorz Umbar Diskon 99% |
RedDoorz pun melakukan sebuah program sertifikasi untuk hotel-hotel yang menerapkan sanitasi dan kebersihan yang disebut Hygiene Pass. Dalam melakukan sertifikasi itu, RedDoorz bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI).
Adil mengatakan ada perbedaan sebelum dan sesudah dilaksanakannya program ini. Salah satunya berdampak pada okupansi.
"Meningkat rata-rata 7 sampai 10 persen. Kalau kita melihat properti Hygiene Pass dengan properti yang tidak Hygiene Pass, itu bedanya 7-10 persen," ia menjelaskan.
Selain itu, Adil juga membeberkan data dari STR Hotel Database bahwa okupansi RedDoorz meningkat sebanyak 50 persen dalam kurun waktu Maret sampai dengan Oktober 2020. Angka ini melebihi rata-rata okupansi nasional yang hanya 36 persen.
Selain okupansi yang meningkat, dengan adanya program Hygiene Pass ini, hotel-hotel RedDoorz juga diajak bekerja sama oleh pemerintah melalui Kemenparekraf dalam menyediakan kamar untuk tenaga medis. Hotel-hotel tersebut adalah RedDoorz Plus Thamrin dan RedDoorz Plus Blok M Plaza.
(pin/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!