Sebagai negara dengan populasi muslim terbesar, Indonesia harus memanfaatkan tren wisata halal. Jepang, Korea, bahkan Taiwan sudah mulai memikirkan wisata halal di negaranya.
Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) akan berupaya mengembangkan wisata halal di Indonesia. Hal tersebut disampaikan Ketua Umum Amphuri Firman M Nur dalam pertemuan virtual dengan Transmedia, Kamis (22/10/2020).
"Pada saat puncak pandemi, bulan Juli, kami jalan darat dari Jakarta ke Bali menemui pemda-pemda, kami membuat perjanjian kerja sama untuk mengembangkan halal tourism," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Selama ini AMPHURI menurutnya dianggap sebagai asosiasi yang hanya menjual umroh semata, mengirim devisa untuk negeri orang. AMPHURI sudah mengirim jemaah Indonesia tak hanya ke tanah suci Mekkah dan Madinah tapi juga ke Yordania, Turki dan negara lainnya. Ke depan mereka akan mencoba mendatangkan devisa untuk Indonesia dengan mendatangkan turis asing ke Indonesia melalui wisata halal.
"Insyaallah kami akan mencoba bekerja sama dengan partner kami di seluruh dunia untuk mengirim turis mereka inbound ke Indonesia. Sekarang partner-partner itu kita balik agar mendatangkan turis asing ke Indonesia," ujarnya.
Wisata halal menurut pria yang baru menjadi ketua umum AMPHURI 29 September lalu, itu punya pasar sendiri. Di negara lain sudah mulai mempertimbangkan wisata halal. Contohnya Jepang. "Kalau ke Jepang, concern soal halal itu kuat sekali, kok Indonesia tidak mengambil kesempatan. Kita akan concern untuk pendekatan halal tourism. Eksplorasi Indonesia halal," ujarnya.
![]() |
(ddn/sym)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!