Momen Haru Saat Travel Bubble Pertemukan Ikatan yang Terpisah

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Momen Haru Saat Travel Bubble Pertemukan Ikatan yang Terpisah

Johanes Randy Prakoso - detikTravel
Sabtu, 24 Okt 2020 09:45 WIB
Momen haru di Bandara Sydney, NSW, saat menyambut penerbangan perdana dari Auckland, NZ.
Travel Bubble Pertemukan Ikatan yang Terpisah (Foto: (Getty Images/James D. Morgan)
Sydney -

Di tengah pandemi, travel bubble menjadi opsi untuk bepergian lintas batas. Tak sedikit traveler yang terbantu karenanya.

Per hari Jumat pekan lalu (16/10), Australia resmi menerima penerbangan internasional dari negara tetangganya, Selandia Baru, lewat program travel bubble.

Dikumpulkan detikTravel dari berbagai sumber, Bandara Kingford Smith di Sydney, negara bagian New South Wales (NSW) menjadi saksi dari momen bersejarah itu seperti diberitakan Lonely Planet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pasalnya, penerbangan dari Selandia Baru itu jadi yang pertama di Australia semenjak Negeri Kangguru itu menutup perbatasannya di bulan Maret lalu akibat pandemi COVID-19.

Momen haru di Bandara Sydney, NSW, saat menyambut penerbangan perdana dari Auckland, NZ.Momen haru di Bandara Sydney, NSW, saat menyambut penerbangan perdana dari Auckland, NZ. (Getty Images/James D. Morgan)

Di momen spesial itu, Bandara Sydney tampak tak seperti biasanya. Panorama spanduk selamat datang, balon, jepretan kamera hingga teriakan menyambut para wisatawan yang tiba dari Auckland, ibu kota Selandia Baru.

ADVERTISEMENT

"Sebuah hari yang sangat emosional, seperti adegan dalam sebuah film berjudul Love Actually," pungkas Menteri Pariwisata NSW, Stuart Ayres.

Mayoritas wisatawan yang berada di penerbangan itu memiliki hubungan personal dengan NSW, seperti mengunjungi kerabat, teman hingga kekasih yang sebelumnya terpisah selama berbulan-bulan akibat kondisi yang memaksa mereka.

Adapun kunjungan itu bersifat satu arah dari Auckland ke NSW dan Northern Territoty. Di mana warga Selandia Baru diperbolehkan berkunjung ke negara bagian itu dengan catatan tidak mengunjungi pusat epidemi COVID-19 selama 14 hari sebelum waktu keberangkatan.

"Ini merupakan tahapan pertama dari apa yang kita sebut trans-Tasman bubble antara dua negara, tak hanya negara bagian dan teritori," ujar Deputi Perdana Menteri Australia, Michael McCormack.

Di bawah aturan travel bubble itu, warga dari Selandia Baru diperbolehkan masuk ke NSW dan Northern Territory tanpa perlu melakukan karantina setibanya di sana. Namun, warga dari NSW dan Northern Territory yang ingin berkunjung ke Selandia Baru tetap diharuskan melakukan karantina setibanya di rumah.

Berbeda dengan negara bagian NSW dan Northern Territory yang telah membuka perbatasannya lewat travel bubble, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, masih begitu ketat terkait COVID-19 di negara tetangganya itu.

"Kami tak akan membuka perbatasan untuk perjalanan tanpa karantina dengan Australia, setidaknya sampai situasi aman. Karena melakukan itu lebih awal dapat berarti resiko hilangnya kebebasan yang kini telah kami miliki di bidang ekonomi," ucap Jacinda yang baru terpilih kembali sebagai PM Selandia Baru.Berbeda dengan negara bagian NSW dan Northern Territory yang telah membuka perbatasannya lewat travel bubble, Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, masih begitu ketat terkait COVID-19 di negara tetangganya itu.

Untuk informasi, travel bubble yang dikenal sebagai trans-Tasman Covid-safe travel zone itu pertama kali diajukan di bulan April lalu. Tidak menutup kemungkinan, kalau nantinya warga Selandia Baru diizinkan untuk berwisata ke negara bagian lain di Australia saat momen Natal Desember mendatang.




(rdy/ddn)

Hide Ads