Taman Nasional Komodo dan Fakta Seputar Kadal Purba Raksasa Indonesia

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Taman Nasional Komodo dan Fakta Seputar Kadal Purba Raksasa Indonesia

Lusiana Mustinda - detikTravel
Senin, 26 Okt 2020 14:53 WIB
komodo
Foto: iStock
Jakarta -

Beberapa waktu lalu komodo di Taman Nasional Komodo menjadi trending di Twitter. Netizen pun ramai-ramai membuat hastag #Savekomodo. Apa sih yang menjadi penyebabnya?

Foto yang menunjukkan seekor komodo tengah berhadapan dengan truk di Taman Nasional Komodo viral di media sosial. Lokasi foto tersebut diketahui berada di Pulau Rinca, salah satu pulau di kawasan Taman Nasional Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Taman Nasional Komodo terletak di daerah administrasi Provinsi Nusa Tenggara Timur dan dekat dengan Kepulauan Sumbawa provinsi Nusa Tenggara Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taman Nasional ini terdiri dari tiga pulau besar Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar serta beberapa pulau kecil lainnya.

ADVERTISEMENT

Pulau Rinca memiliki luas 20.000 hektare, sementara luas Lembah Loh Buaya adalah 500 hektare atau 2,5 persen dari luas Pulau Rinca. Estimasi populasi komodo di Pulai Rinca pada tahun 2019 diperkirakan ada sekitar 1.300 ekor, sementara populasi komodo di Lembah Loh Buaya sekitar 66 ekor.

komodokomodo Foto: Yasa Sidik Permana/dTraveler

Menurut surat Sekretariat Kabinet Nomor B652/Seskab/Maritim/2015 tentang arahan Presiden Republik Indonesia mengenai pariwisata, Taman Nasional Komodo dan kawasan Labuan Bajo ditetapkan sebagai salah satu destinasi wisata Super Prioritas.

Berikut ini beberapa fakta terkait komodo dan foto viralnya berhadapan dengan truk:

1. Ora

Komodo menjadi hewan purba yang sudah ada sejak ratusan tahun lalu. Kebanyakan orang menyebut kadal raksasa ini dengan nama komodo. Penduduk asli pulau tersebut menyebut komodo dengan nama "Ora" yang memiliki arti buaya darat.

2. Punya Bisa Mematikan

Para peneliti meyakini bahwa air liur komodo sangat mematikan dan dapat membunuh seekor kerbau dalam satu gigitan saja.

Adapun bakteri pada air liur komodo ada 60 bakteri yang berbahaya bagi mangsa komodo. Akan tetapi ada juga yang menyebutkan bisa komodo mengandung racun yang mematikan.

Bisanya tersimpan dalam rahang bawah. Setelah menggigit komodo mangsa sampai terluka, komodo akan menyuntikkan racun melalui bisa dilidahnya.

Sehingga saat wisatawan berkunjung ke Taman Nasional Komodo harus ditemani oleh pawang dan tak boleh berfoto dekat dengan komodo.

Komodo yang lahir dari proses partenogenesis.Komodo yang lahir dari proses partenogenesis. Foto: (Darian Lindsay/Chattanooga Zoo)

3. Suka Berjemur

Komodo menjadi hewan yang berdarah dingin sehingga membutuhkan panas matahari untuk membantu mencerna makanan. Sehingga waktu berkunjung yang tepat untuk melihat komodo adalah ketika pagi hari saat mereka sedang mencari makan dan berjemur.

4. Bisa Berlari Cepat

Kecepatan lari komodo bisa mencapai 18 hingga 20 kilometer per jam lho. Kecepatan ini mirip dengan rata-rata kecepatan lari manusia. Kemampuan lari ini pun dimanfaatkan komodo untuk memburu mangsa.

5. Bisa Berenang

Ternyata komodo dapat berenang hingga jarak 200-300 meter. Sehingga komodo dapat berpindah pulau satu ke pulau lain dengan cara berenang.

"Terkait dengan foto yang tersebar di media sosial tersebut dapat dijelaskan bahwa kegiatan aktifitas pengangkutan material pembangunan yang menggunakan alat berat dilakukan karena tidak dimungkinkan menggunakan tenaga manusia. Penggunaan alat-alat berat seperti truk, ekskavator dan lain-lain, telah dilakukan dengan prinsip kehati-hatian," ujar Wiratno, Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekowisata (KSDAE) KLHK pada Minggu (25/10/2020).

Setiap dilakukannya aktivitas pembangunan, ranger Taman Nasional Komodo akan memeriksa keberadaan komodo termasuk di kolong-kolong bangunan, bekas bangunan hingga kolong truk pengangkut material. Pekerjaan dilakukan secara hati-hati untuk tetap menjaga habitat komodo di Taman Nasional Komodo.




(lus/erd)

Hide Ads