Pembangunan berkonsep Jurassic Park di dalam kawasan Taman Nasional Komodo menimbulkan polemik lagi. Sebuah unggahan dari Pungky Widiaryanto ini mungkin bisa jadi pencerahan.
detikTravel sudah meminta konfirmasi yang bersangkutan, namun belum mendapat balasan. Adalah Pungky Widiaryanto, dan dikutip dari linkedin, ia menjabat Deputy Director for Sustainable Forest Management di Bappenas.
Pungky yang mengunggah pandangan lain terkait pembangunan di Taman Nasional Komodo.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam akun Instagram pungkywidiaryanto yang diunggah ulang oleh akun Taman Nasional Komodo, ia berbicara terkait pro dan kontra infrastruktur di sana. Di awal unggahannya, ia menekankan tentang pentingnya memahami esensi pembangunan itu.
Lebih lanjut, pembangunan di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo jelas ditujukan untuk mendukung sektor pariwisata. Selain itu, bangunan-bangunan ini juga ditujukan untuk jembatan bagi konservasi.
Pungky memastikan bahwa pembangunan di Pulau Rinca Taman Nasional Komodo telah melalui jajak pendapat dan kajian terkait lingkungan. Oleh karena itu, ia mengutarakan perlunya sebuah diskusi antara yang pro dan yang kontra.
Dalam unggahan ini, Pungky menyertakan desain rencana kawasan dilihat dari ketinggian. Ada tujuh bangunan utama di dalam kawasan Jurassic Park Pulau Rinca Taman Nasional Komodo, yakni dermaga, pos istirahat (jalur trek pendek), penginapan peneliti, penginapan ranger, penginapan pemandu wisata, pusat informasi, dan elevated deck.
Dalam unggahan ini Pungky menandai akun Taman Nasional Komodo dan kepala taman. Berikut pernyataan lengkap Pungky:
Pro dan Kontra Infrastuktur TN Komodo
Pembangunan infrastruktur dalam taman nasional atau kawasan konservasi memang menuai pro dan kontra.
Yg perlu dipahami, esensi pembangunan tsb. Diakui memang ada pembangunan infrastruktur untuk kepentingan strategis nasional seperti jalan, sutet, pembangkit listrik. Ada juga beberapa keterlanjuran.
Namun melihat kasus pembangunan di TN Komodo ini dan beberapa di TN lain, justru tujuannya utk memberikan pelayanan publik (dlm hal ini wisata).
Selain itu, pembangunan infrastruktur ini juga sebagai kontrol populasi satwa dan juga sebagai jembatan antara kepentingan wisata dan konservasi kehati. Tujuan lainnya adalah menggerakkan ekonomi di lokal dgn kegiatan wisata tsb.
Dan yang pasti, sebelum pembangunan tsb dilakukan sudah dilakukan konsultasi publik dan juga kajian lingkungan.
Jadi kalau ada yg kurang berkenan saat pelaksanaan pembangunan, mungkin ada yg tdk mengikuti prosesnya dan bisa jadi kurang paham esensinya. Perlu didudukkan bersama supaya konsensus bersama yg dari awal sdh dibangun bisa dipahami semua pihak. Yg jelas pembangunan tersebut untuk kepentingan bersama dengan mengedepankan aspek ekologi, sosial, dan ekonomi.
Salam,
PW
@tamanasionalkomodo
@nistyantara
Berikut lokasi pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca, Taman Nasional Komodo:
(msl/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum
Hutan Amazon Brasil Diserbu Rating Bintang 1 oleh Netizen Indonesia