5 Fakta Kelahiran Anak Harimau Legendaris Bujang Mandeh

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

5 Fakta Kelahiran Anak Harimau Legendaris Bujang Mandeh

Muhammad Lugas Pribady - detikTravel
Senin, 07 Jul 2025 12:14 WIB
Newborn Sumatran tiger cubs Ede and Kuno, born in February this year, are shown to the media during a naming ceremony at the Tierpark Zoo in Berlin, Germany, May 14, 2024. REUTERS/LIESA JOHANNSSEN
Ilustrasi harimau sumatera (Liesa Johannssen/Reuters)
Jakarta -

Beberapa bulan lalu Taman Margasatwa dan Budaya Kinantan (TMSBK) Bukittinggi, Sumatera Barat menyampaikan kabar gembira dengan lahirnya dua anak harimau sumatera. Dua anak itu diberi nama Lestari (betina) dan Rizki (jantan).

Kelahiran dua anak harimau sumatera itu disambut gembira karena menjadi momentum pelestarian hewan liar endemik Indonesia yang sudah terancam kepunahannya.

Lestari dan Rizki adalah anak dari pasangan harimau sumatera Bujang Mandeh (jantan) dan Matagi (betina). Melansir laman resmi Kementerian Kehutanan, sebelum melahirkan Lestari dan Rizki, Bujang Mandeh dan Mantigi telah melahirkan harimau sumatera pada 28 Desember 2024 yang diberi nama Banun, kemudian pada 3 Mei 2025 lahirnya Lestari dan Rizki.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, induk jantan, Bujang Mandeh adalah harimau legendaris. Kisahnya memilukan.

Berikut fakta-fakta kelahiran anak harimau sumatera dari pejantan Bujang Mandeh dan Matagi:

1. Bujang Mandeh yang Hampir Kehilangan Nyawa

Ayah dari Banun, Lestari, dan Rizki merupakan harimau sumatera yang hidupnya hampir selesai setelah mengalami luka parah bekas jerat pemburu liar di wilayah Mandeh, Kabupaten Pesisir Selatan. Dialah Bujang Mandeh.

ADVERTISEMENT

Tetapi, Bujang Mandeh berhasil diselamatkan oleh petugas dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat.

Setelah diselamatkan petugas, kesehatan Bujang Mandeg membaik. Sayangnya, usai mengalami luka parah itu, Bujang Mandeh harus hidup dengan tiga kaki saja. Karena kaki kanannya harus diamputasi demi keberlangsungan hidupnya.

2. Diberi Nama oleh Anak Presiden Soeharto

Nama dua anam Bujang Mandeh, Lestari dan Rizki, merupakan pemberian oleh Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Hediati Soeharto atau akrab dikenal Titiek Soeharto bersama Menteri Kehuatan Raja Juli Antoni. Menurut Titiek, kedua nama itu selaras dengan ucapan rasa syukur kepada Sang Pencipta.

"Rizki berarti anugerah dan rezeki dari yang Maha Kuasa, (Harimau Sumatera) bisa lahir di kebun binatang ini. Walaupun bukan yang pertama kali, namun kita bersyukur bisa lahir anak-anak harimau langka di kebun binatang ini. Di luar negeri saja gak bisa, nama Lestari agar bisa lestari keberadaan Harimau Sumatera ini, sampai akhir," ujar Titik dikutip dari detiksumut.

3. Harimau Sumatera sebagai Warisan Budaya Minangkabau

Harimau sumatera bukan hanya dikenal sebagai satwa liar endemik. Bagi masyarakat Minangkabau, hewan itu merupakan simbol dari warisan budaya, keberadaannya disebut dalam bahasa daerah sebagai Inyiak Balang yang begitu sangat dihormati dan dipercaya secara spiritual.

Oleh karenanya, masyarakat di sana dalam menjalankan kehidupan mereka selalu memperhatikan dan peduli terhadap keberlangsungan hidup harimau S=sumatera. Sebagai contohnya, saat membangun rumah masyarakat di sana akan memperhatikan terlebih dahulu jalur perjalanan dan pergerakan harimau supaya tidak terganggu dengan keberadaan rumah tersebut.

4. TMSBK Punya Total 11 Harimau Sumatera

Dengan kelahiran anak-anak dari Bujang Mandeh dan Mantigi, kini TMSBK punya total 11 harimau sumatera. Dengan keberadaan jumlah harimau sumatera itu, TMSBK menjadi lembaga konservasi yang begitu penting di Pulau Sumatera untuk pelestarian spesies yang telah dikategorikan kritis oleh IUCN.

"Karena itu, setiap kelahiran bayi harimau adalah anugerah dan harapan bagi upaya konservasi. Ini adalah pengingat bahwa kita bisa melindungi harimau untuk generasi mendatang," kata Titiek.

5. Keberhasilan Upaya Konservasi

Keberhasilan TMSBK selama ini dalam melakukan pelestarian harimau sumatera menjadi salah satu pencapaian yang baik dalam menjaga keberlangsungan hidup dari harimau sumatera. Karena, dewasa ini populasi harimau di dunia sangat begitu terancam, mengingat banyaknya konflik yang terjadi dengan manusia, perburuan liar, dan hilangnya habitat harimau.

Kini dengan lahirnya Lestari dan Rizki menjadi pengingat bahwa upaya konservasi butuh komitmen yang teguh, kerja sama berbagai pihak, dan perhatian penuh terkait keberlangsungan ekosistem alam.




(upd/fem)

Hide Ads