Cuti Bersama Oktober 2020, Menara Kudus Siapkan Protokol Kesehatan Ketat

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Cuti Bersama Oktober 2020, Menara Kudus Siapkan Protokol Kesehatan Ketat

Dian Utoro Aji - detikTravel
Selasa, 27 Okt 2020 09:54 WIB
Menara Kudus
Foto: (Dian Utoro Aji/detikcom)
Kudus -

Yayasan Masjid, Menara, dan Makam Sunan Kudus (YM3SK) Kabupaten Kudus bersiap menghadapi cuti bersama Oktober 2020. Protokol kesehatan ketat diterapkan bagi peziarah yang datang ke makam wali sanga tersebut.

"Jadi trennya sekarang bukan bulan Hijriyah. Trennya sekarang hari libur, lha nanti libur panjang itu kemungkinan ramai banget. Kami tetap dari sini ada standar protokol kesehatan," kata Ketua YM3444K, KH Em Nadjib Hasan kepada detikcom saat ditemui selepas acara konferensi pers di rumah adat Menara Kudus, Senin (26/10/2020).

Nadjib menuturkan, setelah dibuka terminal wisata Bakalan Krapyak Kudus jumlah peziarah di Makam Sunan Kudus terbilang ramai, terutama di hari Minggu. Meskipun demikian penerapan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Selama dibuka (terminal wisata religi Bakalan Krapyak Kudus) ini ada peningkatan, terutama hari Ahad (Minggu). Kalau malam Jumat itu pezirah lokal saja. Saya pantau," ujar dia.

Menara KudusMenara Kudus Foto: (Dian Utoro Aji/detikcom)

Menurutnya, peziarah yang datang di Makam Sunan Kudus wajib menerapkan protokol kesehatan. Seperti memakai masker hingga cuci tangan. Pihaknya pun telah menyediakan sarana dan prasarana terkait protokol kesehatan.

ADVERTISEMENT

"Peziarah wajib pakai masker, setiap hari juga kawasan di Makam dan Masjid Sunan Kudus kita semprot dengan disinfektan. Kawasan makam, masjid, semuanya," kata dia.

Tidak hanya itu, sejumlah petugas ditempatkan di lokasi kawasan Makam Sunan Kudus. Total ada 12 petugas setiap hari yang berjaga. Mereka mengingatkan peziarah agar menerapkan protokol kesehatan.

"Kalau setiap hari ada petugas penjaga yang mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan. Lha kami punya security. Ada enam orang penjaga ada enam orang security. Semua kita pantau. Kalau nongkrong kita gurak (bubarkan) niatnya ziarah. Jangan ada kerumunan," ujar Nadjib.

Saat masuk di kompleks makam, menurutnya jumlah peziarah pun dibatasi. Jam saat peziarah pun diminta tidak terlalu lama, karena harus bergantian dengan peziarah lain, sehingga tidak menimbulkan kerumunan.

"Peziarah sebagian besar menengah ke bawah, kita kondisinya. Kalau penuh kita secara gantian, kalau mungkin lama kita ingatkan," ujar Nadjib.

Terpisah, peziarah asal Kabupaten Batang, Zaenal mengaku berniat ziarah di Makam Sunan Kudus. Dia mengaku, datang bersama rombongan berjumlah empat orang. Menurutnya saat masuk di kompleks Makam Sunan Kudus wajib menerapkan protokol kesehatan.

"Ini sama rombongan empat orang. Dari Batang, memang berziarah ke Makam Sunan Kudus," kata Zaenal kepada detikcom saat ditemui di kompleks Makam Sunan Kudus.




(elk/elk)

Hide Ads