Jeritan Hati Pulau Rinca yang Belum Kamu Dengar

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Jeritan Hati Pulau Rinca yang Belum Kamu Dengar

Bonauli - detikTravel
Rabu, 28 Okt 2020 06:53 WIB
Pulau Rinca, TN Komodo
Pulau Rinca (Dadan Kuswaraharja/detikcom)
Jakarta -

Foto komodo vs truk, itulah yang viral di medsos dan mengundang banyak tanya. Berlokasi di Pulau Rinca, bagaimana sih keadaan pulau itu saat ini?

Pembangunan di Pulau Rinca sudah berjalan beberapa bulan. Selama pembangunan, pulau cantik ini ditutup untuk publik.

Namun bukan berarti tak ada kabar dari sana. Bukti foto komodo vs truk yang beredar membuat masyarakat jadi makin kepo soal pembangunan di sana.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di sana itu sudah terjadi pemusnahan di salah satu bukit. Kalau masuk ke Loh Buaya, itu ada bukit di dekat entry gate. Bukit itu sudah rata dengan tanah," ungkap Ketua Forum Masyarakat Peduli dan Penyelamat Pariwisata Manggarai Barat (Formapp Mabar), Aloysius Suhartim Karya kepada detikcom.

Aloysius menceritakan bahwa bukit tersebut bukan kawasan biasa. Bukit tersebut merupakan habitat dari empat ular endemik Flores, di antaranya ada bluepit viper dan green viper yang mematikan. Mereka hidup di lubang-lubang di dalam bukit.

ADVERTISEMENT

"Di bukit itu juga komodo biasanya berjemur setiap pagi. Kita tahu bahwa komodo adalah hewan berdarah dingin," dia menjelaskan.

Sebagai predator paling tinggi, komodo biasanya melakukan monitoring wilayah. Bukit ini adalah salah satu tempat favoritnya di Pulau Rinca.

"Di bukit ini juga komodo akan berkembang biak jika musim kawin tiba. Musim kawin terjadi di bulan Juli-Agustus. Sekarang bukit tersebut sudah diratakan demi aksesbilitas truk, tronton dan ekskavator," ceritanya pilu.

Menurut Formapp Mabar, bukan cuma bukit yang jadi tumbal. Pohon-pohon besar yang tumbuh di sana juga ikut ditebang.

"Pohon asam, kesambi, lontar, bidara, kapuk sampai mangrove, semuanya ditebang. Padahal pohon-pohon besar ini jadi habitat dari komodo kecil," kata dia.

Komodo berkembang biak dengan cara ovovivipar. Setelah menetas, bayi komodo akan langsung berlari ke pepohonan. Karena komodo bukan cuma predator tapi juga kanibal, alias memakan spesiesnya juga.

Di pepohonan inilah komodo yang berumur 0-3 tahun akan tinggal. Komodo kecil akan makan apa yang semua serangga yang tinggal di pohon.

"Setelah semua serangga habis, komodo akan pindah ke pohon lain. Ini mengapa pohon-pohon besar menjadi sangat penting bagi kehidupan komodo," katanya.

Bukan cuma komodo, satwa lain pun bergantung pada pohon-pohon yang ada di Pulau Rinca, khususnya mangrove. Formapp Mabar mengatakan bahwa sebagian mangrove yang ada di area pantai habis dipangkas agar alat-alat berat seperti ekskavator bisa masuk.

"Mangrove juga tempat hidup monyet yang ada di sana. Jika dibabat maka akan terjadi pemusnahan untuk mencari makan satwa di TNK," tuturnya.




(bnl/fem)

Hide Ads