Produk Perancis ramai mendapat seruan boikot dari berbagai negara, salah satunya juga dari beberapa kalangan masyarakat Indonesia. Seruan boikot produk Perancis mengemuka lantaran sikap dari Presiden Perancis Emmanuel Macron.
Emmanuel diketahui membela sekularisme Perancis dan membiarkan publikasi terkait karikatur Nabi Muhammad. Sikap itu pun menyinggung banyak umat Muslim hingga membuat negara-negara Timur Tengah memprotes aksi sang Presiden.
Di antaranya juga Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan yang menyerukan untuk memboikot produk Perancis. "Jangan pernah menghargai barang-barang berlabel Perancis, jangan membelinya," kata Erdogan dalam pidato yang disiarkan televisi di Ankara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sepanjang Januari-Juli 2020 Indonesia mengimpor barang dari Prancis senilai US$ 682 juta. Angka ini turun dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Adapun, dikutip dari laman CNBC Indonesia produk Perancis di Indonesia antara lain:
-Senjata dan peluru 282,029 Kg, senilai USD 71,9 juta
-Pulp and waste paper 111,8 juta kg, senilai USD 45,9 juta
-Mesin dan motor termasuk suku cadang 699.281 kg senilai USD 436 juta
-Produk kesehatan dan farmasi sebanyak 681.044 kg, nilainya USD 33,9 juta
-Kedelai 120.743 kg nilainya USD 73.370
-Mentega 286.790 kg nilainya USD 238 juta.
Berita soal boikot produk Perancis ini menjadi berita terpopuler detikTravel sepanjang Kamis (29/10/2020), berikut berita detikTravel terpopuler lengkapnya:
(ddn/ddn)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Viral Keluhan Traveler soal Parkir Jakarta Fair 2025: Chaos!