Palsukan Tes Corona Demi Masuk Pantai Tercantik Dunia, 4 Turis Ditangkap

Yuk ceritain perjalananmu dan bagikan foto menariknya di sini!
bg-escape

Palsukan Tes Corona Demi Masuk Pantai Tercantik Dunia, 4 Turis Ditangkap

Elmy Tasya Khairally - detikTravel
Senin, 02 Nov 2020 14:56 WIB
Sea turtle swimming in the sea of Fernando de Noronha, on the Brazilian coast, in an area of environmental protection.
View pantai tercantik di dunia yang ada di Brasil nih. (iStock)
Jakarta -

Demi masuk ke pantai impian, empat turis palsukan hasil tes COVID-19. Tapi hasilnya tak sesuai rencana, mereka ketahuan dan ditangkap.

Dikutip dari CNN oleh detikcom, Senin (2/11/2020), empat turis yang terdiri dari dua pria dan dua wanita ditangkap setelah mendarat di gugusan pulau, lepas pantai utara Brasil, Fernando de Noronha. Mereka yang menaiki jet pribadi dituduh menggunakan dokumen palsu dan asosiasi kriminal demi bisa masuk ke pantai indah tersebut.

Untuk berwisata ke Fernando de Noronha, wisatawan membutuhkan tes negatif COVID-19. Pantai yang baru dibuka kembali pada 10 Oktober 2020 ini mewajibkan wisatawan menyerahkan hasil tes COVID-19 tiga hari sebelum kedatangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pejabat menuturkan bahwa mereka tidak bisa menerima hasil tes dari keempat turis tersebut, bahkan meminta mereka untuk melakukan tes ulang.

ADVERTISEMENT

Akan tetapi, mereka menolak dan tak lama kemudian memberikan hasil tes baru dengan tanggal yang berbeda. Karena kejanggalan itu, petugas pun curiga dan langsung menghubungi labiratorium. Hasilnya, dokumentasi tersebut telah diubah oleh para turis demi bisa masuk ke Fernando de Noronha.

Akibatnya, mereka yang berasal dari negara bagian Tocantins Brasil pun dipenjara dan melakukan pengujian kembali keesokan harinya. Memang, Pantai Fernando de Noronha dikenal dengan keindahannya yang begitu memukau.

Saking mempesonanya, pengguna TripAdvisor menilai Teluk Sancho Fernando de Noronha sebagai pantai terbaik dunia 2020 lho travelers. Demi menjaga taman laut dan suaka ekologis yang masih asli, destinasi yang masuk ke Situs Warisan Dunia UNESCO ini sudah membatasi pariwisatanya bahkan sebelum pandemi.




(elk/fem)

Hide Ads