Uruguay diacungi jempol karena mampu untuk menekan laju infeksi pandemi virus Corona. Tapi, Uruguay tidak buru-buru menerima turis asing.
Dikutip dari Travel Off Path, Uruguay tak tergesa-gesa untuk mengundang turis liburan ke sana. Uruguay bahkan menutup perbatasan sampai tahun depan.
"Ini akan menjadi musim panas yang dibatasi, perbatasan akan ditutup," ujar Presiden Uruguay, Luis Lacalle Pou.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, musim panas Uruguay dimulai pada bulan Desember. Kebijakan ini bisa dibilang sangat sulit.
"Pemerintah Uruguay membuat keputusan sulit ini setelah wabah virus Corona yang melanda negara kita dan berdasarkan pengalaman dunia," ujar pernyataan Kementerian Pariwisata.
Baca juga: Tak Ada Pasar Natal Populer Jerman Tahun Ini |
Islandia dan Kosta Rika menjadi negara percontohan. Meski mereka memberlakukan pengujian dan protokol kesehatan untuk turis, peningkatan kasus Corona setelah pembatasan perbatasan dicabut tak bisa dipungkiri.
Bisa dibilang, Uruguay amat berhati-hati kendati jumlah warga yang terinveksi virus Corona tidak sampai 100 orang. Sejak bulan Maret hingga Oktober, jumlah infeksi baru tertingginya hanya 65 kasus.
"Uruguay tidak ingin hal yang sama di negara lain, terjadi pada warganya. Apalagi, Uruguay sukses meratakan kurva selama 8 bulan terakhir," lanjutnya.
Otoritas lokal memperkirakan penutupan perbatasan sampai akhir tahun. Tapi, khusus untuk turis asing akan dibuka pada bulan Maret atau April 2021.
Saat ini, total kasus Corona di Uruguay hanya 3.044 dan 57 kematian. Berbanding terbalik dengan negara tetangganya, Brasil dan Argentina.
Keputusan itu bukan berarti Uruguay tidak memikirkan nasib industri pariwisata. Untuk memulihkan pariwisata, Uruguay akan menggenjot wisatawan domestiknya.
Hanya warga negara yang pulang, penduduk resmi dan pelancong yang disetujui karena alasan kemanusiaan yang diizinkan masuk Uruguay. Jika warganya ingin liburan ke luar negeri, maka harus lolos tes PCR dan menandatangani pernyataan kesehatan tertulis.
"Memangnya liburan sepadan dengan kehilangan nyawa?" ujar Delgado, Penguji PCR Uruguay.
Baca juga: Peru Juga Buka Gerbang Udara Internasional |
(bnl/fem)
Komentar Terbanyak
Bangunan yang Dirusak Massa di Sukabumi Itu Villa, Bukan Gereja
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025
Brasil Ancam Seret Kasus Kematian Juliana ke Jalur Hukum