Pandemi membuat tamu wisata selam menurun. Namun, Perkumpulan Usaha Wisata Selam Indonesia malah menemukan pengrusakan di laut.
Hal itu pun diungkapkan oleh Ketua umum PUWSI Ricky Soerapoetra dalam webinar Sosialisasi Panduan CHSE Wisata Selam & Dive Tourism Market Updates siang tadi, Selasa (3/11/2020).
Baca juga: 7 Panduan Wisata Selam Saat Pandemi COVID-19 |
Saat ini, Ricky menyebut kalau mayoritas anggota PUSWI saat ini tengah berada dalam mode bertahan hidup akibat sepinya wisatawan selam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita masih di survival mode. Kita survei di bulan april 2020, 66,2% stop operasi, kerugian Rp 75,8 miliar dan 1.784 pekerja terdampak," ujar Ricky.
Namun, sepinya wisatawan selam dan kerugian itu hanya menjadi satu sisi negatif dari dampak COVID-19. Di lapangan, Ricky malah menemukan adanya pelanggaran di lingkungan laut ketika para penyelam jauh dari habitatnya.
"Downturn saat ini ada di environment, dampak terhadap lingkungan terasa sekali. Taman nasional dan perairan yang selama ini terbantu aktivitas wisata selam untuk menjaga aktivitas laut karena industri stop banyak sekali. Ditemukan pelanggaran-pelanggaran, tapi kami sudah komunikasikan ke pelaku setempat yang memiliki wilayah konservasi," pungkas Ricky.
Sayang, Ricky tidak memberi detil lebih lanjut terkait pelanggaran di lingkungan laut yang ia temui di masa pandemi ini. Lebih jauh, Ricky juga mengajak pegiat wisata selam untuk menjaga laut sebagai prioritas yang tak kalah penting.
"Ini jadi perhatian kita semua. Selain kita jaga kesehatan sebagai diver, tapi juga environment jadi prioritas. Tak ada yang bisa kita tawarkan ke domestik dan dunia kalau environment merosot," ujarnya.
Dari pihak pelaku wisata selam, Ricky menyebut kalau ia dan banyak pelaku menargetkan untuk mendapatkan sertifikasi selam yang diusung Kemenparekraf untuk beroperasi kembali di akhir tahun.
"Saat ini kita dan saya mengupayakan Desember, dan 2021 bisa starting point. Hanya kembali ke masyarakat dan pelaku wisata," tutup Ricky.
(rdy/rdy)
Komentar Terbanyak
Bandung Juara Kota Macet di Indonesia, MTI: Angkot Buruk, Perumahan Amburadul
Prabowo Mau Borong 50 Boeing 777, Berapa Harga per Unit?
Prabowo Mau Beli 50 Pesawat Boeing dari Trump: Kita Perlu Membesarkan Garuda