Setelah berencana membuka destinasi dan membatalkannya, kini Machu Picchu telah sambut wisatawan. Destinasi populer ini sudah tutup selama delapan bulan akibat pandemi.
Dikutip dari Fox News oleh detikcom, saat dibuka pada Jumat (6/11/), kota kuno Inca di Pegunungan Andes tersebut hanya menerima 675 wisatawan per hari. Pembatasan kapasitas itu merupakan hanya 30 persen dari jumlah wisatawan yang datang sebelum pandemi COVID-19.
Machu Picchu merupakan destinasi benteng inca yang berasal dari abad ke 15, lokasinya berada di atas gunung setinggi 7.970 kaki. Saat pembukaan kembali, pertunjukan cahaya dan juga ritual inca digelar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hari ini, Machu Picchu dibuka. (Tempat ini) dibuka dengan protokol (kesehatan dan keselamatan, dibuka untuk mengatakan bahwa kita aktif kembali taoi dengan tanggung jawab dan kehati-hatian yang besar, karena kita melihat semua yang terjadi di dunia," kata Menteri Perdagangan dan Pariwisata Luar Negeri, Rocio Barrios dalam sebuah pidato.
Sementara, industri pariwisata global secara keseluruhan telah diguncang oleh pandemi, bahkan ribuan orang telah kehilangan pekerjaaan mereka. Kepala asosiasi hotel dan restoran setempat, Joaquin Randall mengatakan pada AFP bahwa sebelum ada COVID-19, ada 80 hotel di wilayah Cusco, koya Ollantaytambo, namun sekarang setengah dari penginapan tersebut telah bangkrut.
Sebelum dibuka untuk umum, Machu Picchu pada bulan lalu sempat dibuka hanya untuk satu orang turis yang berasal dari Jepang. Dia datang ke Peru sejak Maret lalu untuk mengunjungi benteng inca ini. Tak bisa pulang, wisatawan bernama Jesse Katayama itu pun terdampar selama tujuh bulan.
(elk/fem)
Komentar Terbanyak
Turis Brasil yang Jatuh di Gunung Rinjani Itu Sudah Tidak Bergerak
Keluarga Indonesia Diserang Pria di Singapura, Anak Kecil Dipukul dengan Botol
Aturan Baru Bagasi Lion Air, Berlaku Mulai 17 Juli 2025